25 radar bogor

Semarak Aksesori Galeri Kerajinan

Foto : Omer Ritonga / Radar Bogor MAKIN LENGKAP: Penjaga stand menunjukkan koleksi aksesori buatan UMKM.
Foto : Omer Ritonga / Radar Bogor
MAKIN LENGKAP: Penjaga stand menunjukkan koleksi aksesori buatan UMKM.

BOGOR–RADAR BOGOR, Dekranasda terus menambah produk dari kreasi para UKM/UMKM. Tidak hanya bertahan dengan produk-produk lama, juga menambah berbagai jenis produk baru dari satu pengrajin atau UKM. Pengrajin aksesori, khususnya.

Saat ini ada puluhan jenis dan model baru aksesori wanita. Dari mulai kalung, anting, jepitan rambut hingga bros. Saat ini sudah sekitar 10 pengrajin atau UKM yang bergabung serta menjual produknya di Galeri Kerajinan Dekranasda Botani Square, yang memiliki ciri khas masing-masing.

“Satu orang pengrajin ada puluhan model baru. Merata, ya, semua pengrajin menam­bah model aksesorinya, sesuai dengan pasar,” ungkap pe­ngelola galeri, Saepudin Zuhri. Pengrajin atau UKM itu, di antaranya, Rumiza Boutique, Fida Art, Niel Elerign, dan The Clara.

Masing-masing produk memiliki keunikan dan terbuat dari bahan yang berbeda pula. Ada yang dari bahan batu atau mutiara, kawat, pita, sintetis, benang, kain perca, pita dan beberapa bahan lainnya.

Berbeda dengan produk lainnya, hasil karya pengrajin UKM di Dekranasda dipastikan memiliki kualitas bagus. Selain menggunakan bahan terpilih, proses pembuatan seluruhnya juga masih hand made. Meskipun ada sebagian kecil yang menggunakan mesin.

Saepuddin memastikan bahan yang digunakan meru­pa­kan bahan yang ramah ling­­kungan. Untuk variasi aksesori, beragam jenis gelang, bros atau hiasan baju, jilbab dan kalung.

Harga lebih ber­variasi, disesuaikan dengan jenis aksesori, bahan dan mo­del. Dipastikan cukup terjangkau untuk semua kalangan yakni kisaran Rp10–200 ribu.

UKM yang memproduksi aksesori tidak memberikan harga yang berbeda, seperti bros hanya kisaran Rp10–180 ribu, gelang mulai dari Rp20–60 ribu, dan kalung kisaran Rp40–200 ribu. Sementara anting kisaran Rp15–30 ribu. Model dan warnanya pun sangat banyak. Pembeli juga bisa memesan.

“Kalau ada pemesanan, kami berikan ke pengrajin, dise­suaikan jenis pemesa­nan­nya,” ucap Saepuddin. Pemesa­­nan di luar display, harga disesuaikan.

Pemesanan tak hanya porsi besar, kecil juga diterima. Waktu penyelesaian sesuai banyaknya pesanan. Lama pembuatan satu pekan. Dari pojok aksesori, Galeri Kera­jinan menerima omzet tiap bulannya kisaran Rp5–10 juta.

Masing-masing UKM juga memiliki gerai pemasaran lain, tidak hanya di Dekranasda Jalan Binamarga dan Galeri Kerajinan saja.(mer/c)