25 radar bogor

Ingatkan Anggota Punya Pekerjaan Jelas

PEDULI: Atiek (jilbab cokelat) bersama timnya usai mengadvokasi warga.

Meski merasakan lelah, Atiek mengaku tidak jenuh menjalani kesibukannya saat ini. Pasalnya, kata dia, setiap hari ia harus mendampingi orang berbeda dan masalah yang berubah. Sehingga meski tanpa gaji, kehidupannya semakin penuh warna.

Atiek ingin mengubah paradigma birokrat saat ini yang cenderung tunggu bola. “Tadinya, mayoritas para kasi dan kabid tidak mau tahu urusan masyarakat. Dia terpaku pada prosedur. Namun, saat ini sebagian sudah bergeser dan mengubah pola kerja,” tuturnya.

Bagi Atiek, para birokrat termasuk anggota dewan bukan rival maupun pesaing, melainkan mitra yang harus sering diingatkan.

“Saya yakin, banyak mitra kita yang tahu bahwa setiap perbuatan baik akan berbuah ganjaran baik. Karena itu, kita harus sering mengingatkan bukan mengajari,” ucapnya.

Ia menyadari tugas tersebut tidaklah ringan. Karenanya, tiap anggota komunitas MPB selalu ditekankan untuk memiliki pekerjaan jelas. Sehingga tercegah dari transaksi uang.

“Peluang kami untuk negosiasi uang dan persoalan sangat besar. Karena itu, benteng ekonomi di tiap anggota harus kokoh. Sehingga dapat mengelak,” tuturnya.

Ia menilai, komunitas yang mandiri dengan program kemanusiaan tanpa pendanaan menjadi keunikan dari komunitas ini. Karena keunikan itu, MPB cukup diminati masyarakat Kabupaten Bogor dengan lintas profesi.

Di keanggotaan MPB, terdapat beberapa profesi seperti pengusaha, wartawan, lawyer, dokter, camat hingga kepala desa. Bukan hanya mengimbau, Atiek mencontohkan para anggotanya aktif bekerja di berbagai pekerjaan.

Meskipun harus mengisi jabatan strategis di beberapa organisasi. “Dengan menjauh dari budaya transaksional. Harapan untuk mejadikan para pejabat Bogor tanggap, akan cepat terealisasi,” tuturnya.

Birokrasi yang tanggap, menurutnya harus ditopang pemimpin yang tegas. Sehingga, mesin organisasi pemerintah bisa berjalan sesuai rencana.(azi/c)