25 radar bogor

Dedie: Warga Jangan Terpancing Isu Negatif

SAPA WARGA: Calon wakil wali kota Bogor Dedie A Rachim selalu mengingatkan warga agar jangan termakan isu negatif dalam setiap kegiatan kampanyenya.

BOGOR–RADAR BOGOR, Calon wakil wali kota Bogor Dedie Rachim semakin mendekatkan diri dengan warga Kota Hujan. Seperti yang terlihat dalam kunjungannya di wilayah Tanahsareal dan Bogor Utara, belum lama ini (19/2).

Selain berdialog dengan warga, Dedie juga tak hentinya me­ngingat­kan agar warga tidak boleh terpancing dengan isu-isu negatif yang bisa memecah kehar­monisan warga Kota Bogor yang selama ini terjalin.

Mengawali kegiatan kampa­nyenya, Dedie menghadiri agenda peletakan batu pertama pembangunan Musala Al-Istiqomah di Kampung Munjul RT 05/05, Kayumanis, Tanah­sareal. Kemudian, agenda dilanjutkan dengan ngariung bersama warga serta mengun­jungi UMKM di RT 05/03, Sukaresmi, Tanah­sareal.

Lokasi ketiga, Dedie bersama Bala Badra (jaringan relawan pendukung Bima-Dedie), berdialog dengan warga di RT 04/02, Kedungbadak, Tanah­sareal. Usai berdialog, Dedie mengajak warga untuk makan 100 porsi bakso.

Di lokasi keempat, Dedie ber­temu kaum ibu di Kampung Neglasari, Cibuluh, Bogor Utara. Dedie bercerita, sebe­lum­nya ia bersama pasangan calon lain sudah menan­datangani komitmen pilkada damai. “Ada sejumlah kesepa­katan yang kami tanda tangani.

Yang pertama, tidak saling menghujat satu sama lain, tidak menebar kebohongan dan kebencian. Lalu, tidak ada politisasi SARA, jadi kita semua harus rukun,” ungkap Dedie.

Saat Dedie melanjutkan perbin­cangan, tiba-tiba ada yang menyeletuk, “Yang pen­ting jangan lupa amplopnya,” ujar seorang ibu, diiringi riuh hadirin.
Mendengar hal itu, Dedie menjawab santai.

Bahwa dalam kesepakatan pilkada damai, juga disebutkan untuk tidak bermain dalam politik uang. “Ada kesepakatan, kami dengan calon yang lain juga sepakat untuk tidak ada politik uang dan serangan fajar. Jadi, semua­nya harus dipilih berdasarkan visi misinya.

Kecuali, ibu mau khitan anaknya, terus ngundang saya, insyaallah saya datang ke sini terus ngasih amplop. Kalau sekarang ngasih amplop tidak boleh sama Panwaslu, nanti disemprit. Calon yang lain juga tidak boleh seperti itu,” ucap dia.

Dedie juga kembali mengi­ngatkan pentingnya menjaga kerukunan antarwarga. “Inti­nya, pilkada ini harus kon­dusif. Jangan yang satu pilih ini, terus yang satu pilih itu, sama tetangga jadi ribut.

Jangan hanya karena ada hal-hal yang ditunjukkan untuk golongan tertentu, maka dikor­bankan perdamaiannya, kehar­monisannya, silaturah­minya,” pungkasnya. (ded/c)