25 radar bogor

UMKM Belajar Manajemen Ritel

galuh/radar bogor TINGKATKAN KAPASITAS: Para seperta pelatihan manajemen ritel yang terdiri atas para pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kecamatan Citeuruep, foto bersama usai menyimak materi, kemarin.

CITEUREUP–RADAR BOGOR, Puluhan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kecamatan Citeureup mendapatkan pelatihan manajemen ritel dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, selaku pengelola Alfamart dan Alfamidi.

Kegiatan tersebut rutin diselenggarakan setiap tahun. Tujuannya, mengajak para UMKM khususnya bisnis ritel untuk memahami manajemen ritel modern.

“Ritel tradisional dan ritel modern sudah saatnya tumbuh berdampingan, keduanya harus bersinergi,” ujar Coordinator Corporate Communication Alfamart Bogor Irvan Ganevan kepada Radar Bogor di aula kantor Kecamatan Citeureup, usai melatih puluhan UMKM, kemarin (21/2).

Ia menambahkan, bentuk sinergi yang dilakukan Alfamart dengan peritel tradisional yakni melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA). Program tersebut dijalankan dalam dua bentuk. Pertama, memberi pelatihan manajemen ritel.

Kedua, menyediakan layanan pesan antar barang dagangan dengan harga khusus bagi member pedagang OBA. “Selain itu, juga ada bedah warung yang dijalankan bagi member terpilih,” terangnya.

Hal tersebut, sambungnya, sejalan dengan visi perusahaan yakni menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pemberdayaan pedagang kecil. “Pedagang ritel tradisional perlu dibekali dengan ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi Pelayanan Kecamatan Citeureup Taviv Hermawan mengungkapkan, para pedagang warung tradisional diharapkan memiliki keinginan kuat untuk menjadikan usahanya terus berkembang. Sebab, pemerintah mendukung aksi perusahaan swasta dalam mengakomodasi pedagang tradisional untuk lebih berkembang. “Namun, yang terpenting adalah kesadaran dan keinginan pelaku usaha,” ucapnya.

Dirinya berharap sinergi yang baik ini tersebut dapat memberi dampak positif bagi berbagai pihak. “Baik pedagang tradisional maupun toko modern, keduanya bisa sama-sama berkembang dan berkontribusi positif pada perekonomian bangsa,” pungkasnya.(rp2/c)