25 radar bogor

Dedie Ingin Bangun Bank Sampah di Setiap RW

INTERAKSI: Calon wakil wali kota Bogor Dedie A Rachim melihat hasil buah tangan dari warga Ranggamekar yang berhasil mengolah sampah menjadi karya seni, kemarin (21/2).

BOGOR–RADAR BOGOR,Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018, calon wakil wali kota Bogor Dedie A Rachim bergerilya di wilayah Rangga­mekar, Bogor Selatan, kemarin (21/2). Kedatangannya untuk melihat langsung proses pengolahan sampah yang dilakukan warga Ranggamekar. ­

”Tadi saya ngobrol sama para pekerja di TPS 3R. Setiap hari mereka menerima sampah rumah tangga hampir 100 kg per hari dari dua RW. Kemudian mereka pilah, mulai dari sampah organik, sampah nonorganik, hingga residu. Yang sulit didaur ulang itu sampah residu, seperti popok bayi dan pembalut wanita,” jelasnya.

Dari situ, lanjut Dedie, pekerja kemudian mengolah sampah menjadi produk yang bernilai, mulai dari gas, cairan kompos dan lain sebagainya. Bahkan, di Bank Sampah Ranggamekar, Dedie sempat membeli produk kerajinan tangan dari limbah bungkus kopi yang disulap menjadi tikar. ”Produk-produk daur ulang ini bahkan sudah sampai luar negeri,” kata dia.

Melihat hal tersebut, Dedie pun menyatakan akan merumuskan formula agar unit-unit pengelolaan sampah juga harus dimaksimalkan dan ditambah. Tidak hanya ada di tingkat kecamatan, melainkan juga di tingkat kelurahan. ”Agar lebih masif lagi, idelanya TPS 3R ini ada di setiap RW. Akan kami arahkan ke sana,” ucapnya.

Sebab, menurut data yang dia terima, saat ini produksi sampah Kota Bogor mencapai 550 ton per hari. Dari angka itu baru sekitar beberapa persen yang diolah masyarakat, baik melalui bank sampah maupun TPS 3R. ”Sisanya masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga,” terangnya.

Mantan pejabat KPK itu juga mengaku miris ketika mengunjungi perkampungan padat penduduk yang terletak di bantaran Sungai Ciliwung belum lama ini. Sebab, dia masih saja menemukan warga yang membuang sampah ke sungai. ”Selain sampah produksi rumah tangga, terlihat juga dominan sampah dari limbah industri rumahan sepatu dan sandal,” ungkap Dedie.

Karenanya, ia mengajak warga untuk peduli terhadap lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memilah sampah sebelum dibuang. ”Untuk mewujudkan Bogor bersih sampah, kita semua baik pemerintah maupun warga harus memiliki ko­mitmen dan melakukan langkah sinergi berkelanjutan,” pungkasnya.(ded/c)