25 radar bogor

Proyek Tol BORR, Jalan Alternatif pun Macet

DAMPAK TOL BORR: Kemacetan terjadi di salah satu jalan alternatif yakni Jalan Letnan Tata Winata, Kecamatan Tanahsareal, kemarin (20/2). Pengendara roda dua dan roda empat memilih jalur tersebut untuk menghindari kemacetan di Jalan Sholeh Iskandar.
DAMPAK TOL BORR: Kemacetan terjadi di salah satu jalan alternatif yakni Jalan Letnan Tata Winata, Kecamatan Tanahsareal, kemarin (20/2). Pengendara roda dua dan roda empat memilih jalur tersebut untuk menghindari kemacetan di Jalan Sholeh Iskandar.

BOGOR–RADAR BOGOR,Pengerjaan proyek pemba­ngunan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) di Jalan Sholeh Iskandar, Keca­matan Tanahsareal yang masih berlang­sung, menyisakan sejumlah persoalan kemacetan di beberapa ruas jalan alternatif. Jalan Letnan Tata Winata menjadi salah satu yang terdampak kemacetan cukup parah, terutama pada jam sibuk.

Hatta (55) warga sekitar mengatakan, kemacetan parah di wilayahnya terjadi sejak dibangunnya proyek tol BORR.

“Sejak pembangunan tol BORR jalan di sini semakin padat. Apalagi jalannya kecil. Arus dari dua arah sulit dikondisikan,” ujarnya kepada Radar Bogor sambil mem­bantu mengurai kemacetan. Warga pun harus turun tangan ikut mengurai kemacetan di sekitar lokasi.

Pantauan Radar Bogor kemarin (20/2), kendaraan yang melintas di Jalan Letnan Tata Winata nyaris tidak bergerak sama sekali, khususnya pada jam sibuk. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pintu perlintasan kereta api sebidang di JPL 27.

Hal itu menjadi kekhawatiran sendiri bagi Iwan (30) salah satu petugas penjaga perlintasan kereta api.

“Pada jam sibuk kereta api yang melintas bisa lima menit sekali. Saya sangat waspada untuk mengamankan lalu lintas. Alhamdulillah dibantu warga sekitar,” kata Iwan.

Menurut dia, Jalan Letnan Tata Winata menjadi salah satu alternatif favorit masyarakat yang ingin menghindari kemacetan Jalan Sholeh Iskandar. Ia berharap masyarakat tidak gegabah, terutama ketika alarm pintu perlintasan berbunyi.

“Ini demi keselamatan mereka juga. Saya hanya menjaga perlintasan. Kalau sudah kecelakaan, pasti kami yang akan dicari-cari,” tutupnya.(cr3/c)