CIBINONG–RADAR BOGOR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor memprioritaskan, pembentukan desa tangguh bencana sebagai antisipasi di daerah dengan gerakan tanah tinggi.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Budi Aksomo menjelaskan, saat ini sudah ada 12 desa yang dikategorikan sebagai desa tangguh bencana termasuk di Kecamatan Cisarua.
Disisi lain, dirinya tidak menampik bahwa anggaran menjadi kendala besar dalam pembentukan desa tangguh bencana. Dari ratusan desa, BPBD Kabupaten Bogor memiliki anggaran tidak sampai Rp 100 juta yang hanya bisa digunakan untuk membentuk satu desa tangguh bencana tiap tahun.
“Jika terus bergantung pada dana pemerintah, dibutuhkan waktu ratusan tahun untuk menjangkau semua desa,” kata Budi.
Oleh karenanya, mulai tahun ini Budi mengajak pemerintah desa untuk lebih mandiri, termasuk aktif mencari kerja sama dengan pihak ketiga melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). “Kami akan tetap memfasilitasi dengan memberikan seminar dan pelatihan secara gratis,” tuturnya.
Untuk tahun ini, BPBD Kabupaten Bogor akan menetapkan Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg sebagai desa tangguh bencana. “Kawasan barat ini memang menjadi prioritas kami dikarenakan rawan bencana,” ucap Budi.
Selain pembuatan itu, program relokasi menjadi tindakan mitigasi yang menjadi prioritas BPBD Kabupaten Bogor terhadap kawasan rawan bencana. Hanya saja, untuk program ini BPBD tidak bisa melakukan tindakan semaunya, melainkan menunggu kajian teknis dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). (wil/c)