25 radar bogor

Andri Tewas Dihantam Asbak

Arifal Radar Bogor REKONSTRUKSI: Para pelaku penganiayaan Andri menjalani rekonstruksi di Kampung Cilangkap RT 02/02, Desa Lumpang, Kecamatan Parungpanjang, Sabtu (17/2) pekan lalu.
Arifal / Radar Bogor
REKONSTRUKSI: Para pelaku penganiayaan Andri menjalani rekonstruksi di Kampung Cilangkap RT 02/02, Desa Lumpang, Kecamatan Parungpanjang, Sabtu (17/2) pekan lalu.

PARUNGPANJANG–RADAR BOGOR,Rumah kontrakan di Kampung Cilang­kap RT 02/02, Desa Lumpang, Kecamatan Parung­panjang, ramai oleh kerumunan orang, Sabtu (17/2). Mereka ingin melihat rekonstruksi penga­ni­ayaan yang menyebab­kan Andri (20), warga Karawang, tewas oleh rekan-rekan kerjanya ses­ama pegawai komedi putar.

Andri mengembuskan napas terakhirnya usai menjalani perawatan di Puskesmas Parungpanjang, Sabtu (10/2) lalu akibat luka berat pada bagian kepala karena hantaman asbak.

Hal itu terekam jelas dalam rekonstruksi yang melibatkan lima pelaku. Yakni Edi Ketong (23), Winanto (24), Doni (18), Agung (20), dan Faisal (23).

Sepuluh pelaku sempat menginterogasi korban karena dituduh mencuri ponsel milik Agung. Tidak puas dengan jawaban Andri, mereka memu­kul dan menendang korban hingga terkulai lemas. Tak berhenti, aksi para pelaku semakin menjadi hingga salah satu dari pelaku menggunakan asbak untuk menghabisi nyawa korban.

”Kami masih mengejar lima pelaku lainnya yang merupakan warga Karawang. Mereka berasal dari daerah yang sama dengan korban,” ujar Kapolsek Parungpanjang Kompol Nurohim kepada Radar Bogor.

Dalam rekonstruksi, ada 11 adegan yang diperagakan kelima tersangka. Dan berlang­sung selama satu jam dibantu satu anggota polisi memerankan korban saat dianiaya.

Sebelumnya diberitakan, aksi persekusi kembali terjadi di Kabupaten Bogor. Kali ini menimpa Andri (24). Kejadian tersebut bermula saat korban bekerja di tempat komedi putar di Kampung Cilangkap RT 02/02, Desa Lumpang, Kecamatan Parungpanjang, Sabtu (10/2) pekan lalu.

Ia dituduh mencuri satu unit ponsel milik rekan kerjanya, Agung (20).

Curiga ponsel miliknya berada di tangan korban, Agung menanyakan hal itu kepada Andri. Tak mendapatkan pengakuan, ia memanggil sembilan rekan kerja lainnya untuk ramai-ramai mengin­terogasi korban.(all/c)