JAKARTA–Performa hebat PSMS Medan selama fase grup Piala Presiden 2018 sama sekali tak tampak sejak semifinal. Setelah dihancurkan Persija Jakarta di semifinal dengan agregat 1-5, pada perebutan peringkat ketiga klub berjuluk Ayam Kinantan itu dibantai Sriwijaya 0-4 kemarin.
Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, PSMS kehilangan cirinya yang bertenaga dan mengandalkan kecepatan sayap. Hanya sampai menit ke-45 babak pertama mereka bisa mengimbangi Sriwijaya. Pada menit ke-45+1, tandukan Mahamadou N’Diaye setelah menerima sepak pojok Makan Konate merusak mental mereka.
”Kami kalah telak, kalah pengalaman dan materi pemain. Satu gol dari bola mati tadi (kemarin, Red) membikin down pemain kami,” keluh pelatih PSMS Djadjang Nurdjaman.
Pada babak kedua, Sriwijaya merajalela. Mereka menambah tiga gol melalui Hamka Hamzah (53’), Patrich Wanggai (76’), dan Esteban Vizcarra (87’).
Ketika PSMS melempem, Sriwijaya kemarin bermain dalam performa terbaiknya meski pelatih Rahmad Darmawan melakukan beberapa rotasi pemain starter. Situasi itu membuat tempo permainan Sriwijaya agak lamban pada babak pertama.
Hanya tujuh tembakan yang dihasilkannya. Sama banyak dengan sang lawan. ”Secara umum saya puas. Tapi, belum puas sekali,” ujar RD, sapaan Rahmad Darmawan.
Bagi RD, berkompetisi di Piala Presiden kali ini menjadi ajang simulasi apabila terjadi jadwal padat pada Liga 1 nanti. Setelah ini, mereka akan bersiap untuk terjun di Piala Gubernur Kaltim (PGK) II/2018. Sriwijaya tergabung dalam gru B bersama Persebaya Surabaya, Persiba Balikpapan, dan Madura United.
”Kami akan memberikan kesempatan bermain kepada mereka yang saat Piala Presiden jarang main,” terang pelatih yang tahun lalu melatih klub T-Team di Malaysia Super League.(nap/ham)