25 radar bogor

Antisipasi Adu Domba Antaragama, Zulhasan Deklarasi Gerakan “Kami Indonesia”

ilustrasi
ilustrasi

Ketua MPR Zulkifli Hasan (Zulhasan) bergerak cepat menghadapi maraknya upaya adu domba antar-umat beragama. Bersama mahasiswa dan elemen masyarakat, Zulhasan mendek­lara­sikan gerakan ”Kami Indonesia” di seluruh Indonesia. Gerakan ini bahkan sudah dideklarasikan di Bandung dan Ambon, kemudian disusul di Sumatera dan seluruh Indonesia.

Minggu hari ini (18/2) Zulhasan tampil di Bekasi untuk mengampanyekan gerakan itu. Sebelumnya, deklarasi digelar di aula Ahmad Sanusi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Selasa (13/2).

Hadir mantan Ketua KPK Abraham Samad, anggota DPD Jawa Barat Oni Suwarman, anggota DPD Asri Anas, Wakil Rektor UPI Dr. Solehuddin, komedian sekaligus pegiat budaya Deddy Miing Gumilar, dan ratusan mahasiswa UPI serta kampus lain di Bandung.

Lalu, pada Rabu (14/2), deklarasi dilaksanakan di Ambon tepatnya di Universitas Pattimura. Zulhasan menegaskan bahwa deklarasi ”Kami Indonesia” merupakan respons terhadap kekerasan yang dialami tokoh-tokoh agama akhir-akhir ini.

Di Jawa Barat terjadi penyerangan terhadap KH Emron Umar Basry (pengasuh Ponpes Al-Hidayah Cicalengka), Ustaz Prawoto (tokoh Persis), dan kekerasan di Gereja Lidwina, Yogyakarta, serta beberapa tempat lainnya.

Menurut Zulhasan, serangan terhadap tokoh agama adalah upaya untuk mengadu domba umat-beragama. ”Harus kita lawan,” tegas menteri kehutanan era Presiden SBY ini.
Zulhasan meyakini bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat, bangsa yang umatnya tidak mudah terpancing untuk diadu domba.

”Kami meyakini bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan tidak akan terpancing. Oleh karena itu saya bersama semuanya menyampaikan ikrar deklarasi ”Kami Indonesia” ini,” kata Zulhasan .

Gerakan ini, menurut Zulhasan, akan terus diperluas ke seluruh Indonesia untuk merajut kembali merah putih yang terkoyak. ”Setelah Jawa Barat menyusul Ambon, dan kota-kota besar di seluruh Indonesia. Kita lawan adu domba dengan gerakan persatuan,” tegasnya

Mengenai penanganan kasus kekerasan terhadap tokoh-tokoh agama, Zulhasan mengimbau masyarakat untuk menyerahkannya kepada polisi. ”Serahkan kepada polisi, kami yakin polisi akan bertindak profesional,” pungkasnya.(ror)