25 radar bogor

Semarak dan Khidmat Perayaan Imlek 2569

KHIDMAT: Warga Tionghoa Bogor bersembahyang di Vihara Dhanagun pada perayaan Imlek kemarin (16/2). WULAN/PKL/RADAR BOGOR
KHIDMAT: Warga Tionghoa Bogor bersembahyang di Vihara Dhanagun pada perayaan Imlek kemarin (16/2). (Wulan/Radar Bogor)

JAKARTA – RADAR BOGOR,Tahun ini adalah tahun politik. Otomatis kemungkinan gesekan tinggi. Karena itu, untuk meredamnya, elite politik diminta tidak mengorbankan semangat persatuan hanya untuk kekuasaan.

”Jangan sampai melakukan politisasi identitas yang justru mengoyak kenyataan kedamaian Indonesia,” kata Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPPIP) Yudi Latief di sela-sela kunjungannya di Kelenteng Cin Tek Yen, Jakarta, kemarin (16/2).

Turut mendampingi Yudi, anggota UKPPIP Romo Benny Susatyo serta dua anggota dewan pengarah UKPPIP Mahfud MD dan Try Soetrisno. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari safari untuk menghormati perayaan Imlek, hari besar bagi warga Tionghoa.

Yudi menjelaskan, sepanjang sejarah, berbagai kelompok di Indonesia selalu bisa hidup damai dan berdampingan.

Di berbagai daerah, banyak sekali rumah ibadah agama yang berdiri di tengah komunitas masyarakat yang bukan pemeluknya. Tak terkecuali Kelenteng Cin Tek Yen yang berada di tengah para pendatang dari banyak daerah.

Kalaupun ada konflik berbau identitas di Indonesia, lanjut dia, mayoritas peristiwa tersebut lahir dari motif politik. Karena itu, menjelang pilkada dan pemilu nasional, dia meminta elite berpolitik dengan santun.

Pemerintah, kata Yudi, berkomitmen penuh menjaga dan menjamin hak setiap pemeluk agama. Safari ke kelenteng kemarin juga merupakan bagian dari upaya negara menjamin kelompok Tionghoa merayakan hak atas identitas budaya.

Sementara itu, Mahfud MD menambahkan, perayaan Imlek tahun ini diharapkan bisa memperkukuh semangat persatuan. ”Imlek bisa melambangkan kerukunan,” ujarnya. (far/c10/ttg)