25 radar bogor

Tepis Predikat Intoleran

MERIAH: Perayaan Cap Go Meh tahum 2017 lalu (Sofyan/Radar Bogor)
MERIAH: Perayaan Cap Go Meh tahum 2017 lalu (Sofyan/Radar Bogor)

BOGOR-RADAR BOGOR, Peringatan hari raya etnis Tionghoa di Kota Bogor terbilang semarak. Hal tersebut menuai pujian positif dari berbagai kalangan. Salah satunya dari pengamat budaya Universitas Pakuan (Unpak), Agnes Setyowati.

Ia menganggap bahwa kenyataan itu sebagai bukti eratnya kebersamaan antar keberagaman di Kota Bogor.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Unpak itu juga menganggap perayaan Cap Go Meh (CGM) yang masih serangkaian dengan Imlek itu paling meriah di Kota Bogor.

Terbukti, beberapa tahun lalu, pelaksanaan CGM di Kota Bogor sempat dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. “Itu suatu hal yang positif. Perayaan Cap Go Meh yang sekarang menjadi Bogor Street Festival,” ujarnya kepada Radar Bogor saat ditemui di kampus Unpak, kemarin (14/2).

Ada beberapa hal yang menurutnya perayaan CGM di Kota Bogor perlu diapresiasi. Beberapa kebudayaan yang kerap disuguhkan di Jalan Suryakancana itu bukan hanya berasal dari budaya Tionghoa, melainkan juga kebudayaan dari nusantara.

“Saya melihat hal positifnya, mereka melestarikan masing-masing kebudayaan termasuk kebudayaan asli Bogor sendiri. Itu memperlihatkan bahwa kita masih menjaga multikultural yang kental,” sebutnya.

Kebersamaan ini jelas bisa menepis predikat kota intoleran yang sempat disematkan pada Kota Bogor. Agnes justru menyangsikan predikat tersebut. Sebab, menurutnya, kebersama­an warga Bogor masih jelas terlihat erat. “Saya cukup optimis­tis bahwa masyarakat Bogor ini merupakan masyarakat yang toleran terhadap kebuda­yaan lain,” kata Agnes.

Selepas rezim orde lama, sekitar 1967, perayaan Imlek memang sempat dilarang selama pemerintahan orde baru. Saat itu, tidak ada perayaan terkait budaya etnis Tionghoa yang dilakukan di muka umum. Sehingga beberapa orang merayakan secara tertutup. Kemudian memasuki 2002, ketika masa pemerintahan Presiden Gus Dur, perayaan Imlek kembali diperbolehkan untuk dirayakan di muka umum.(fik/c)