25 radar bogor

Jalan Mirip Kolam, Kendaraan Mogok

galuh/radar bogor MOGOK: Mobil pikap tak bisa bergerak terjebak air yang menggenangi Jalan GBHN di Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, kemarin (14/2).
Galuh/Radar Bogor
MOGOK: Mobil pikap tak bisa bergerak terjebak air yang menggenangi Jalan GBHN di Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, kemarin (14/2).

GUNUNGPUTRI–RADAR BOGOR,Peman­dangan tak biasa terjadi lagi di Jalan GBHN, Desa Bojong­nangka, Kecamatan Gunung-putri, kemarin (14/2). Sebuah mobil pikap pengangkut pasir mogok di tengah jalan yang kon­disinya saat ini mirip kolam ikan.

Usin Suhendar warga Kam­pung Cikuda, RT 31/13, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, mengatakan, ja­lan yang rusak empat bulan lalu itu saat ini sudah diperbaiki oleh Pemerintah Kabu­paten Bogor.

Namun, hanya dilakukan penambalan aspal sehingga ke­kuatannya tidak tahan lama. “Kasihan masyara­kat, banyak ken­daraan­nya yang mo­gok, apalagi kalau hujan besar air bisa naik,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Ia mengaku telah telah menga­dukan kerusakan jalan kepada pemerintah desa. Namun belum ada tindak lanjut­nya. Padahal, dikhawa­tirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat keru­sakan tersebut.

“Saya harap bisa segera diperbaiki tapi bukan hanya ditambal karena tidak kuat lama,” tuturnya.

Sebelumnya, Camat Gu­nung­­putri Juanda Diman­syah mem­benarkan perihal terse­but. Ia pun telah berkoor­dinasi dengan UPT Jalan dan Jembatan wila­yah Cileungsi agar bisa me­nindaklanjutinya dengan perbaikan.

“Karena musim hujan saat ini cukup tinggi sehingga timbul gena­ngan air yang membuat jalan kem­bali rusak,” ungkap­nya.

Selain curah hujan tinggi, lanjutnya, tak adanya drai­nase membuat air yang tergenang di jalan tak bisa dibuang. Karena sepengeta­huannya jalan tersebut sebe­lum­nya sudah di­perbaiki. “Bukan hanya di jalan itu yang rusak, jalan menuju Polsek Gunungputri pun kondisinya sama,” tuturnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala UPT Jalan dan Jembatan wila­yah Cileungsi Bondan Triatna mengaku bahwa jalan tersebut telah diperbaiki. Pada 2012 sempat akan dibuatkan drainase. Namun karena ada lahan milik perusa­­haan, sehingga tak bisa terealisasi hingga saat ini. “Saya sudah usulkan kembali ke Dinas PUPR untuk per­baikan lagi, karena dari 20 kegiatan yang diusulkan baru delapan yang terealisasi,” katanya.

Jalan tersebut sebelumnya memang telah masuk ke dalam usulan namun dicoret karena belum begitu prioritas. Namun karena kondisinya sudah cukup parah, dia pun akan mengu­payakan. “Saat ini ada tiga titik yang akan diusulkan, salah satunya jalan itu, Kedep dan Klapa­nunggal-Cipeucang,” pung­kasnya.(rp2/c)