25 radar bogor

Korban Kebakaran Mantarena: ”Kami Butuh Tempat Tinggal”

MENGUNGSI: Rita, salah seorang korban kebakaran di Mantarena (Nelvi/Radar Bogor)

BOGOR–RADAR BOGOR,Kebakaran yang terjadi di Kampung Mantarena, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, masih menyisakan kesedihan dari para korban. Mereka pun berharap segera kembali memiliki tempat tinggal.

Keluarga Ruliyansah (55) adalah satu dari lima keluarga yang kehilangan tempat tinggal pasca kebakaran. Tak ada barang yang berhasil diselamatkan selain baju yang melekat di tubuh. Secercah harapan mereka ungkapkan saat ditanya kebutuhannya. “Kami butuh tempat tinggal,” kata istri Ruliyansah, Rita Royani kepada Radar Bogor.

Hingga kemarin, ia dan keluarga adik dari suaminya masih mengungsi. Keluarga adik dan kakak Ruliyansah, tinggal di sanak saudara. Satu lainnya mengontrak di tak jauh dari lokasi.

“Warga sekitar menolong. Saya selamat sama anak saudara. Saya tinggal bertiga di sini, satu keluarga sama yang bungsu, yang besar tidak di sini kerja di luar,” jelas Rita.

Dia melanjutkan, sejak peristiwa kebakaran suaminya lebih pendiam. Selain harus memikirkan kebutuhan si bungsu, juga kebutuhan akan papan tempat tinggal. “Kalau makanan dan baju sudah ada. Saya enggak pikirin dari mana pokoknya saya terima dan terima kasih banyak,” tuturnya.

Rita pun berharap Pemerintah Kota Bogor bisa memberikan bantuan berupa tempat tinggal. Sebab, sudah dua hari keluarganya tinggal menumpang di kediaman Ketua RW 03, Aos Rosid.

”Saya berharap ada bantuan untuk memperbaiki rumah. Sekarang yang paling penting bagi kami adalah tempat tinggal sementara dulu,” imbuhnya.

Apalagi, Rita menyebut, ia dan suami tidak bekerja. Suami hanya kerja serabutan. Sedangkan rumah yang terbakar, adalah rumah warisan kediaman suaminya.
Ketua RW setempat Aos Rosid mengatakan, sampai saat ini bantuan baik materi, makanan, dan pakaian terus berdatangan. Namun, kata dia, para korban ingin pemerintah menyediakan tempat tinggal.

“Kalau tindakan kemarin, dari kecamatan saya dapat amanat untuk kos dulu saja sambil menunggu bantuan lainnya,” ujar Aos.

Sebelumnya diberitakan, api meludeskan lima rumah di Kampung Mantarena RW 05/03, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah. Api mulai merambah ke rumah warga sekitar pukul 01.30 WIB dan padam pukul 03.40 WIB.

Salah seorang penguni rumah, Ani (46), mengatakan, saat peristiwa terjadi ia sedang tertidur. Tiba-tiba Ani dan suaminya terbangun merasakan hawa panas yang mengepung dalam rumah. “Suami saya teriak-teriak minta tolong. Kami keluar rumah belum sempat selamatkan barang,” ujarnya.

Saat ini, kata Ani, ia dan tiga anaknya mengungsi ke tempat tetangga. Namun siang harinya, korban kebakaran mengungksi ke bangunan SMA Negeri 9 Kota Bogor yang jaraknya tak jauh dari lokasi.

Hingga kemarin (13/2), Polsek Bogor Tengah belum mendapat hasil terbaru dari pemeriksaan dan olah TKP di lokasi kebakaran. Dugaan masih mengarah pada korsleting listrik. “Nanti jika ada perkembangan akan kami sampaikan,” singkat Kapolsek Bogor Tengah Kompol Syaifudin Gayo.(don/c)