LEUWILIANG–RADAR BOGOR,Ambruknya bangunan SDN Kampung Tengah, Desa Puraseda, bukan kali pertama terjadi. Sekolah yang berada di pinggir Sungai Puraseda itu, bahkan selalu ambruk tiap sungai meluap dan tebingan di lahan tersebut tergerus air. Jika hujan deras, murid-murid pun terpaksa diliburkan.
Kepala SDN Kampung Tengah, Atori mengatakan, sekolah yang ia pimpin itu sudah beberapa kali ambruk lantaran air sungai berada tepat di samping sekolah. Hingga ruang kelas yang bersebelahan pun rentan ambruk dan telah diperbaiki beberapa kali.
Ironisnya, hujan deras sejak Senin (5/2) lalu, menghanyutkan beberapa bahan bangunan untuk sekolah. ”Menghantam bangunan yang baru diperbaiki, tiang pun tergerus sungai,” beber Atori kepada Radar Bogor.
Beruntung, katanya, ada beberapa ruang kelas yang lokasinya aman dan bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). ”Kalau memang hujan deras lagi, kami selalu memulangkan anak-anak. Antisipasi jika timbul kejadian yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, TB Luthfie Syam menambahkan, kondisi SDN Kampung Tengah menjadi salah satu perhatian pihaknya.
Mengingat, lokasi sekolah sangat memprihatinkan dan terus tergerus air jika Sungai Puraseda meluap. Solusi yang saat ini direncanakan adalah merelokasi sekolah tersebut ke tempat yang lebih aman. ”Sudah kami usulkan untuk merelokasi sekolah ke tempat yang lebih aman,” jelasnya.
Saat ini, kata Luthfie, Disdik akan membeli sebidang tanah yang lokasinya tidak jauh dari tempat asal, namun lebih aman. Direncanakan bakal dibangun tahun ini. ”Untuk anggaran, luas tanah dan jumlah ruang kelas yang dibangun belum bisa disebutkan. Masih menunggu hasil kajian dari tim apraisal,” tutup Luthfie.(ran/c)