25 radar bogor

Ganti Rugi tak Bisa Ditunda

GAGAL PANEN: Petani Desa Ciburuy menunjukkan sawah yang gagal panen akibat tak mendapatkan pasokan air.

CIGOMBONG–RADAR BOGOR, Gagal panen puluhan hektare sawah akibat irigasi yang tertutup tanah, terus memasuki babak baru. Informasi teranyar, para petani terus mendesak pemerintah maupun penanggung jawab proyek Tol Bocimi untuk mengganti kerugian mereka selama beberapa musim ini.

Menanggapi hal tersebut, Camat Cigombong Basrowi mengatakan, dampak penutupan irigasi terjadi bukan saat pengerjaan konstruksi tol. Untuk itu, penanggung jawab kerugian para petani ditarik kepada tingkatan yang lebih tinggi, yaitu Trans Jabar Tol (TJT).

“Saat rapat itu kan kami dengan PT Posco dan PT Wasktia. Dan rencananya dalam waktu dekat ini akan ke kantor TJT. Sebetulnya untuk kerusakan yang sifatnya insidentil atau yang kecil-kecil itu jadi tanggung jawab mereka. Hanya ditalangi oleh pelaksana proyek,” kata Basrowi kepada Radar Bogor, kemarin (12/2).

Kerusakan yang ditalangi tersebut, sambungnya, berada di beberapa titik. Seperti sumur kering dan bangunan yang retak akibat getaran alat berat. Serta pemasangan tiang pancang yang menimbulkan kebisingan tiada henti.

Hal yang sama juga dikatakan Kepala Desa Ciburuy Iwan Sofwan. Ia mengaku tuntutan petani sedang ditindaklanjuti dalam proses koordinasi dengan pihak kontraktor.

”Itu kan hak masyarakat, jadi saya harus memperjuangkannya. Saya yakin pemerintah membangun tidak akan merugikan masyarakat. Mungkin ini salah paham saja atau salah teknis dari pihak pengembang,” bebernya.

Sehingga, kata dia, tidak adanya sosialisasi pra-pembangunan terhadap masyarakat atau pemerintah desa yang diakuinya membuat warga kebingungan.(dka/c)