BABAKANMADANG–RADAR BOGOR, Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Bogor Ade Yasin-Iwan Setiawan akan menghidupkan kembali program-program yang menyentuh langsung ke masyarakat Kabupaten Bogor. Salah satunya, program Jumat Keliling (Jumling) yang sempat menjadi program andalan dalam menjaring aspirasi dari masyarakat Kabupaten Bogor setiap Jumat.
”Kami dekat dengan masyarakat, juga harus dekat dengan alim ulama dan tokoh masyarakat. Jika tidak didampingi alim ulama khawatir akan hancur. Pak Iwan juga sudah mulai melakukan Jumling beberapa minggu terakhir,” ujar Ade Yasin.
Menurutnya, Jumling akan ditingkatkan kembali anggarannya jika dirinya terpilih menjadi bupati Bogor. ”Per titik akan ditingkatkan menjadi Rp50 juta,” bebernya.
Selain itu, pasangan yang memiliki tageline #bangkitbersamaBogormilikkita tersebut, juga akan terus menggulirkan program Rebo Keliling atau yang kerap disebut Bolling. Ade berkomitmen pemimpin itu harus terjun ke masyarakat. ”Jadi ketika ada masyarakat yang memiliki kebutuhan bisa langsung dieksekusi dan akhirnya terealisasi, lebih efektif,” ungkapnya.
Perempuan yang menjabat sebagai ketua DPW PPP Jawa Barat juga akan memangkas birokrasi dalam pelayanan dasar. Semisal untuk pelayanan KTP elektronik dan kartu keluarga akan dimaksimalkan melalui pelayanan yang dapat ditemui di tingkat kecamatan. ”Bisa saja diturunkan ke desa, jadi kami harus jemput bola ke masyarakat untuk memberikan pelayanan. Kami berkomitmen untuk membuka cabang di setiap kecamatan agar ongkosnya jadi lebih murah,” terangnya.
Sedangkan pemberdayaan bagu petani, saat ini sudah terdapat kartu tani yang berfungsi untuk mendapatkan pupuk subsidi. ”Nanti kami akan lanjutkan dengan alat pertanian, kami juga akan mengusahakan bantuan ke provinsi dan pusat,” paparnya.
Calon wakil bupati Bogor Iwan Setiawan menambahkan, program-program tersebut dapat terwujud di Bumi Tegar Beriman jika keduanya terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Bogor. Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat bersama-sama berjuang untuk melakukan perubahan. ”Kami akan usulkan perda sawah. Itu penting untuk membatasi lahan yang semakin terbatas, agar Kabupaten Bogor dapat menjadi mandiri swasembada beras,” pungkasnya.(ded/c)