25 radar bogor

Koramil Citeureup Angkut Satu Ton Sampah

Foto: galuh/radar bogor BEBERSIH: Danramil dan pasukan Koramil, kepolisian bersama warga bahu-membahu membersihkan sampah yang menumpuk di sekitar Jalan Anyar Desa Nutug, Kecamatan Citeureup, kemarin.
Foto: galuh/radar bogor
BEBERSIH: Danramil dan pasukan Koramil, kepolisian bersama warga bahu-membahu membersihkan sampah yang menumpuk di sekitar Jalan Anyar Desa Nutug, Kecamatan Citeureup, kemarin.

CITEUREUP–RADAR BOGOR, Tumpukan sampah kini sering kali dijumpai di sisi jalan raya. Hal itu tentu membuat peman­dangan kumuh dan menghasilkan bau yang tak sedap. Salah satunya seperti di Jalan Anyar, Desa Nutug, Kecamatan Citeureup.

Hal itulah yang menggerakkan Koramil Citeureup untuk turun langsung membereskan sampah. Danramil Citeureup Mayor Inf Herdis mengatakan, kegiatan yang berlangsung sejak pagi hari tersebut melibatkan lebih dari 100 orang gabungan dari Koramil, polsek, BNPT Hambalang dan masyarakat sekitar.

Menurutnya, lokasi tersebut me­mang menjadi lokasi favorit masyarakat membuang sampah. Bukan hanya warga sekitar melainkan juga yang sering melintas.

“Menurut pengamatan saya, kebanyakan sampah itu berasal dari warga perumahan yang dibuang ke bawah, jadi memang kesadaran akan kebersihannya masih kurang,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (11/2).

Ia memperkirakan sampah yang berhasil dibersihkan dari jalan sepanjang satu kilometer tersebut mencapai satu ton dengan armada angkut satu unit truk TNI, dua unit gerobak, dan satu unit mobil bak. Me­nurutnya, sulit menindak masya­rakat yang membuang sampah sembarangan. Sebab, sampah dibuang ketika malam hari.

“Sehingga pada pagi harinya, sampah menumpuk dan air yang harusnya melewati parit malah masuk ke jalan dan membuat jalan menjadi rusak,” tuturnya.

Meski begitu, dirinya telah meme­rintahkan Babinsa untuk bersinergi dengan ketua wilayah, baik RT maupun RW. Ia pun akan memasang banner sebagai peringatan kepada masyarakat.

“Saya imbau agar masyarakat tidak membuang sampah semba­rangan, apalagi ke kali, karena akan men­cemari lingkungan dan tak sehat,” pungkasnya.(rp2/c)