KEMANG–RADAR BOGOR, Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2018, Forum Wartawan Harian Bogor Utara (FWHBU) mengisinya dengan diskusi publik. Ada satu tema yang menggelitik bagi para peserta talk show. Yakni, pasang surut bisnis media di era milenial.
Persaingan ketat membuat para jurnalis harus mampu menjadi seorang jurnalis individual dan jurnalis korporasi sekaligus. Hal itu dipaparkan praktisi media, Wong E Swandana. Menurutnya, bisnis media kian beragam. Mereka beradu inovasi untuk mendapatkan perhatian publik.
Setiap harinya, ribuan media baru muncul dengan konten dan produk mereka masing-masing. Namun, dalam sehari pula ribuan bisnis media gulung tikar karena kalah bersaing.
Hal inilah yang menghantui para jurnalis saat ini. Terlebih, mereka yang terlalu asyik menjalani profesi sebagai jurnalis korporasi, tanpa menyadari fungsinya sebagai individu.
“Saat ini persaingan bisnis media sangat ketat. Sehari bisa ribuan media baru muncul dan tenggelam. Ketika jurnalis hanya menjadi jurnalis korporaasi, habislah mereka ketika media mereka gulung tikar,” ujarnya di salah satu rumah makan di Kecamatan Kemang, kemarin.
Untuk itu, pria yang pernah menjadi pemimpin redaksi termuda di sebuah perusahan media nasional itu mengatakan, para pekerja media juga harus menjadikan dirinya sebagai jurnalis individual.
“Tujuannya agar bisa terus berkarya dan mampu bertahan,” tutur pria yang rajin meluncurkan buku dengan konsep self publishing itu.(all/c)