GUNUNGSINDUR–RADAR BOGOR, Tak ingin nasib Kecamatan Gunungsindur seperti Parungpanjang, unsur muspika beserta warga sepakat untuk menjaga Jalan Raya Atma Asnawi dari lalu lalang truk pengangkut tambang.
Meski tetap bisa dilalui pada malam hingga menjelang subuh saja, harapan jalur kabupaten itu bebas dari truk tetap terbuka.
Warga pun bersikukuh, tahun depan tak ada lagi truk tronton boleh memasuki Jalan Raya Atma Asnawi. Hal ini membuat sejumlah pengusaha tambang pusing tujuh keliling. Sebab, jika ingin beroperasi melalui jalur Gunungsindur, harus mengubah desain kendaraan pengangkut tambang.
“Kami takkan mengganti armada dari truk tronton ke colt diesel,” tegas Direktur PT Lotus, Didi Subiyanto kepada Radar Bogor.
Pria yang menjabat sebagai ketua Asosiasi Bahan Konstruksi Indonesia (ABKI) Kabupaten Bogor itu mengatakan, tak ada perbedaan antara truk tronton dengan colt diesel dari segi muatan.
Menurutnya, penggantian jenis armada tidak bisa dilakukan secara parsial. “Artinya, tidak bisa hanya berlaku untuk Rumpin saja. Harus secara keseluruhan,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Gunungsindur sepakat pada 2019 mendatang, seluruh aktivitas truk tronton tambang tidak boleh melintas. Dari hasil mediasi bersama dengan pengusaha, truk tambang hanya boleh melintas pukul 20.00–04.00 WIB.
Jam tayang melintas tersebut hanya berlaku hingga akhir 2018 dan para pengusaha tambang diminta untuk mengganti truk dengan colt diesel.(all/c)