25 radar bogor

Kapal Pembawa Sabu 1 Ton Ditangkap

BUKTI: Petugas memperlihatkan 1 ton 29 kilog ram narkoba jenis sabu-sabu hasil sitaan, kemarin.

BATAM–Kapal Sunrise Glory yang membawa 1 ton 29 kilog­ram narkoba jenis sabu-sabu, ternyata sudah menjadi target operasi (TO) TNI AL sejak Desember tahun lalu. Diduga, kapal ini semula membawa sabu-sabu seberat 3 ton.

Diperkirakan, sebagian isinya sudah dibongkar terlebih dahulu. Melihat modus kapal ini mencoba memasuki perai­ran Indonesia, Wakasal Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman mengung­kapkan kemungkinan Sunrise Glory ini satu jaringan dengan Kapal Wonderlust yang sebelum­nya menyelundupkan sabu ke Jakarta, tahun lalu.

“Mereka ini mencoba masuk dengan menyisir melalui zona ekonomi eksklusif (ZEE). Lalu coba-coba masuk, tapi saat akan dikejar mereka akan keluar dari ZEE. Masuk ke perairan interna­sional,” kata Wakasal Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerr­ochman, Sabtu (10/2).

Achmad menerangkan, sejak Desember tahun lalu, pihaknya menerima informasi ada kapal Sundemen 66 yang akan mencoba menyelundupkan sabu ke Indonesia. Sejak saat itu, TNI AL memerintahkan jajarannya untuk memantu setiap pergerakan kapal di perairan Indonesia. “Kami tidak bekerja sendirian, tapi bersama dengan BNN,” tuturnya.

Rabu, (7/2) kapal yang memiliki ciri-ciri yang sama saat melintasi selat Philip. TNI AL mengerahkan KRI Siguror. Kapal tersebut ditangkap di titik kordinat 01/08.722U/­103.48.022T. Saat ditangkap kapal itu menggunakan bendera Singapura. “Danguskamla melapor ke Pangmabar, meminta kapal bersama empat krunya itu ditarik ke Batam.

Walau nama kapal itu bukanlah, sesuai dengan informasi yang kami dapat. Kami bawa dulu, karena secara siluet kapal itu memiliki ciri yang sama dengan kapal yang diinformasikan ke kami,” tuturnya.

Kapal itu masuk ke Batam, Kamis (8/2) dinihari. Dari awal, kata Achmad pihak TNI AL sudah mencurigai kapal ini adalah yang selama ini jadi target operasi mereka.

Oleh sebab itu, TNI AL segera berkoordinasi ke Badan Narkotika Nasional. “Pak Arman (Irjen Pol Arman Depari selaku Deputi Penindakan BNN) mengirimkan anggotanya ke kami. Bea Cukai menurunkan unit anjing pelacaknya,” ungkapnya.

Butuh waktu satu hari lebih, untuk pihak TNI AL, BNN dan Bea Cukai menemukan sabu tersebut. “Kami temukan itu, Jumat (10/20 pukul 18.00,” tuturnya.
Sabu itu ditemukan di dalam palka bagian buritan kapal. Sebanyak 41 karung sabu ditemukan di bawah tumpukan karung beras.

“Kami menduga itu beras semua, soalnya bagian atas kami lihat isinya beras semua. Berasnya banyak banget, bisa untuk persedian beberapa bulan,” tuturnya.
Namun saat tim anjing pelacak diturunkan.

Anjing-anjing tersebut langsung mencium keberadaan sabu-sabu tersebut. Saat masuk berada di atas kapal, anjing pelacak itu menuju bagian buritan kapal.

“Setelah dicek, benar ada sabu. Saat ini anjing pelacaknya sedang dalam kondisi yang tak baik,” tukasnya.(ska)