CIBUBUR–RADAR BOGOR, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi membangun gorong-gorong (crossing) untuk menekan banjir yang berdampak pada sejumlah perumahan di hulu daerah aliran sungai (DAS) Sasak Jarang.
Kabid Sumber Daya Air pada DBMSDA Kota Bekasi Dicky Iriawan mengatakan, pihaknya membuat crossing yang ada di bawah jembatan Tol Jakarta Cikampek, Jalan Joyo Martono.
Pihaknya juga optimistis jika keberadaan crossing Sasak Jarang dapat mengurangi dampak banjir di sejumlah perumahan yang berada di bantaran DAS Sasak Jarang.
Seperti di Perumahan Pondok Hijau Permai, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu dan di wilayah Narogong, Kecamatan Rawalumbu.
Karena, saat ini, crossing itu memiliki kapasitas saya tampung air yang lebih banyak dari sebelumnya. ”Dari bebit awal 1,54 meter kubik per detik jadi 4,4 meter kubik per detik,” jelasnya.
Pihaknya juga akan mengoptimalkan crossing Sasak Jarang dengan mengoneksikan crossing yang berada di dua tempat yang sejajar. Yakni, crossing yang ada di bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan crossing yang ada di aliran Kalimalang. ”Tinggal itu saja, dan membutuhkan waktu bongkar tiga hingga empat hari,” jelasnya.
Dirinya menyatakan, crossing di bawah aliran Kalimalang menembus ke DAS Sasak Jarang yang memiliki hilir di Polder Aren Jaya. Panjang crossing itu adalah 58 meter, dengan lebar 3 meter dan tingginya 2 meter.
Crossing di bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek itu memiliki panjang 49 meter, dengan lebar dan tinggi sama dengan crossing yang berada di bawah aliran Kalimalang. ”Untuk kedalaman peletakan kedua crossing itu berada 12 meter ke bawah,” katanya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Tri Adhianto menambahkan, pembuatan crossing merupakan satu keberhasilan yang dilakukan jajarannya. Pihaknya juga akan melakukan penambahan normalisasi dan rehabilitasi crossing itu tahun ini.
Ia menyatakan, ada 16 DAS dengan 13 crossing di Kota Bekasi. Crossing di DAS Sasak Jarang diutamakan karena darurat dibangun.(neo/poj)
