25 radar bogor

Dikenal Pendiam, Korban Hanyut Belum Ditemukan

Foto: galuh/radar bogor TAK KENAL LELAH: Tim penyelamat saat menyusuri sungai mencari korban.
Foto: galuh/radar bogor
TAK KENAL LELAH: Tim penyelamat saat menyusuri sungai mencari korban.

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Dikenal pendiam, keluarga tak memiliki firasat apa pun jika Selasa (6/2) menjadi kepergian terakhir Edi Junaedi (27) dari rumahnya yang berlokasi di Kampung Nyangkokot RT 05/06, Desa Gunungsari, Kecamatan Citereup.

Kakak ipar korban, Marsih (27) me­ngatakan, Edi terkenal pendiam. Namun di balik itu, putra keempat dari tujuh bersaudara ini dikenal memiliki pribadi yang santun.

“Setiap kali disuruh dia tak pernah menolak meski tanpa imbalan. Sayangnya, dia tidak bisa bekerja di perusahaan karena kondisi fisiknya yang lemah,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (8/2).

Marsih mengaku, sebelum kejadian korban sempat mengantarkan buah ram­butan ke rumahnya sekaligus meng­ambil pakan untuk ayam. Saat itu, korban masih bertingkah seperti biasa tanpa ada perubahan.

“Kalau sehari-hari memang sering di sawah, karena sering memberi makanan pada sapi yang digembalanya. Jadi, pulang ke rumah kalau menjelang malam saja,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, menurut keterangan kerabat korban, Anwar (28), sebelum kejadian Edi datang untuk membantu mencari puing-puing sampah rongsokan di kali. Tiba-tiba, ada bambu berukuran sedang melintas ke arahnya.

Saat itu Anwar langsung melompati bambu tersebut. Namun nahas, Edi tertabrak bagian bambu sehingga membuatnya hanyut terbawa arus air. “Karena memang badan korban itu lemas seperti tidak memiliki tenaga,” imbuhnya.

Marsih melanjutkan, Anwar pun langsung mengejar korban dari pinggir kali. Di tengah jalan ia bertemu dengan kakak kandung korban yang saat itu hendak mencari ikan juga di kali.

Mengetahui hal itu, keduanya langsung mengejar namun tak membuahkan hasil. “Kakak ipar saya yang membawa kabar ke rumah kalau Edi hanyut terbawa air sungai,” katanya.

Dirinya berharap korban dapat segera ditemukan. Sebab, pihak keluarga sudah tak tahu harus melakukan apa lagi. Terlebih, korban sudah terlalu lama berada di dalam air. “Kasihan korban kalau masih belum ditemukan, keluarga dari kemarin hanya bisa menangis saja karena belum ada hasil atau tanda-tanda ditemukan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gunungsari Hendra Fermana mengungkapkan, pencarian hari ketiga masih belum menemukan hasil. Tim pencari sempat menemui beberapa kendala akibat cuaca hujan yang mengguyur sejak siang hari.

“Pukul 11.00 WIB kita hentikan pencarian karena cuaca hujan dan dilanjutkan kembali pukul 14.00 WIB,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, pencarian kali ini dilakukan dari tempat kejadian musibah hingga ke Kampung Bojongkaso, Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi.

Besok (hari ini, red) pencarian akan dilakukan kembali dengan memperluas wilayah pencarian. “Dilanjutkan besok karena waktu sudah menjelang malam,” pungkasnya.(rp2/c)