CIBINONG–RADAR BOGOR, Bencana yang terjadi di Kabupaten Bogor hampir setiap tahun meningkat. Kebakaran, misalnya. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kabupaten Bogor mencatat, sepanjang 2017 telah terjadi 153 kebakaran.
Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding 2016 yang mencapai 130 kejadian. Mayoritas, kebakaran disebabkan hubungan arus pendek listrik. Sementara, untuk penanganan, Dinas Damkar dan Penyelamatan kerap kesulitan.
Menurut Sekretaris Dinas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Bogor, Ma’mur, pihaknya masih kekurangan baik dalam hal personel maupun unit kendaraan. Saat ini, dinas tersebut hanya memiliki 145 personel dan 18 unit mobil damkar. Itu pun unit yang ada mengalami kerusakan dan sudah uzur.
”Jumlah ini tidak sesuai dengan luas wilayah Kabupaten Bogor,” katanya kepada Radar Bogor, kemarin (7/2).
Menurutnya, jika melihat jumlah penduduk Kabupaten Bogor sekitar 5,5 juta jiwa, perkiraan kebutuhan personel seharusnya seribu orang. Begitu juga dengan unit mobil damkar. Idealnya, paling sedikit 167 unit, dan harus tersebar di sejumlah wilayah.
”Kalau menurut Permen PU per 5.000 penduduk dilayani satu anggota, dan per 30.000 penduduk difasilitasi satu unit mobil damkar. Jadi, ketika ada musibah kebakaran bisa cepat dipadamkan, tidak harus menungu lama,” terangnya.
Kendati sangat membutukan, ia memakluminya. Sebab, untuk membeli unit membutuhkan biaya yang sangat besar. Sementara, kemampuan keuangan Pemkab Bogor belum memungkinkan.
”Paling tidak saya berharap pemerintah daerah terlebih dulu membangun kantor Disdamkar sehingga tidak lagi menyatu dengan kantor BPBD,” jelasnya.(wil/c)