25 radar bogor

Warga Kampung Tengah Terisolasi

 

LEUWILIANG–RADAR BOGOR, Belum surutnya Sungai Puraseda akibat curah hujan yang mengguyur wilayah Bogor, membuat 40 kepala keluarga (KK) di Kampung Tengah, Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang, terisolir.

Begitu juga nasib para pelajar SDN Kampung Tengah yang masih diliburkan karena akses jalan menuju sekolah hanyut ter­bawa derasnya arus kali sejak Senin (5/2) lalu.

Sekretaris Camat (Sekcam) Leuwiliang Ivan Pramudia membenarkan bahwa jembatan yang terbuat dari bam­bu itu hanyut dan hingga saat ini belum bisa diperbaiki. ”Kami masih menunggu aliran sungai surut,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (6/2).

Ivan mengatakan, kegiatan warga setempat pun lumpuh akibat tidak adanya akses jalan. “Ya, mereka masih terisolir karena tidak ada jalan lagi selain jembatan itu,” beber Ivan.

Sementara, pembangunan jembatan permanen sudah dianggarkan tahun ini, hanya saja masih menunggu lelang dengan memakan biaya lebih dari Rp1 miliar. Statusnya kini dalam proses peninjauan.

Selain itu, ada hal penting yang sedang dibahas dalam forum lintas SKPD menyikapi bencana tersebut. Yakni rencana relokasi warga ke tempat yang lebih aman. ”Sudah kami sarankan sejak 2016 lalu, tapi warga menolak,” ucap Ivan.

Menurutnya, alasan pe­nolakan disebabkan biaya kompensasi terlalu rendah, hanya Rp50 juta.

”Saat ini masih terus dibicarakan, belum ada keputusan final. Kami pun belum melakukan sosialisasi kepada warga,” tukasnya.

Hal itu dibenarkan salah satu warga Kampung Tengah, Dodi (49). Ia keberatan jika menerima ganti rugi hanya Rp50 juta.

Sementara kebutuhan hidup bisa lebih tinggi. ”Kalau tetap di harga segitu, mending saya tetap di sini saja menunggu jembatan diperbaiki,” tegasnya.(ran/c)