25 radar bogor

Menurun tapi Melebihi Target

DIKI/RADAR BOGOR TEMPAT KONGKO: Sejumlah wisatawan menikmati akhir pekan di Kampung Salaka, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Kampung Salaka kini menjadi salah satu primadona wisatawan.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Kemacetan dan kenaikan harga tiket masuk ke sejumlah objek wisata, menurun­kan jumlah kunjungan wisata­­wan ke Kabupaten Bogor. Dinas Kebu­da­yaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor mencatat, tahun lalu (2017), jumlah wisatawan hanya mencapai 7.313.400 orang.

Jumlah ini menurun jika diban­dingkan 2016 yang mencapai 8,7 juta wisatawan. Hanya saja, mes­ki mengalami penurunan, jum­­lah kunjungan di 2017 sudah menca­pai target.

”Pada 2017 target 7,5 juta. Ini jelas melebihi target meski jum­lahnya menurun,” kata Kadisbudpar Kabu­paten Bogor Rahmat Surjana kepada Radar Bogor, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, penurunan tidak terlepas dari kemacetan, terutama di kawasan Puncak. Sementara, kun­­jungan wisatawan masih di­dom­inasi objek wisata yang ada di kawasan berhawa sejuk tersebut.

”Harga tiket juga memengaruhi. Wisatawan jadi berpikir dua kali ke sana (Puncak, red),” ucapnya.

Tidak hanya itu, pelarangan bus yang tidak layak jalan melintasi Puncak juga menjadi penyebab. Tidak sedikit bus pariwisata gagal melintas setelah diketahui tidak layak jalan.

Sementara, tahun ini, Disbudpar menargetkan 7,1 juta kunjungan wisatawan. Untuk mengantisipasi terjadinya penurunan jumlah wisatawan, Disbudpar sudah melakukan beberapa langkah.

Selain menggencarkan promosi, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah SKPD, seperti Dishub, kepolisian dan PUPR. ”Dishub nantinya lebih pada kelayakan kendaraan, seperti bus. Kepolisian soal lalu lintas, dan PUPR soal infrastruktur,” terangnya. Untuk infrastruktur ini, lanjut dia, sangat berdampak.

Sebab, selain kemacetan dan kenaikan harga tiket, akses menu­ju objek wisata ju­ga sangat me­nen­tukan. Sementa­ra, saat ini, ma­sih banyak akses yang sulit dilalui wisatawan. ”Kami ingin akses ini dibangun atau diperbai­ki untuk mempermudah wisa­tawan,” ucapnya.

Makanya, Disbudpar mengusulkan empat hal saat rapat koordinias dengan OPD di Hotel Lor In, Sentul, ke­marin (6/2). Pertama, soal infra­struktur, kedua koordinasi antar-OPD khususnya yang menyangkut pariwisata, pengembangan SDM, dan terakhir, bagaimana politik anggaran benar-benar sesuai dengan yang diharapkan.(wil/c)