25 radar bogor

Waspadai Virus Kawasaki

CIBINONG–Orang tua wajib waspada jika anak menga­lami gejala mirip penyakit cam­pak, ruam merah di sekujur tubuh disertai demam tinggi berhari-hari. Sebab, gejala tersebut merupakan salah satu gejala pe­nyakit langka memati­kan yang menyerang sistem jan­tung dan pembuluh darah, yaitu penyakit atau virus ka­wasaki yang kerap me­nyerang anak-anak.

Soal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor pun bergerak cepat. Sekretaris Dinkes Erwin Suriana pun mengimbau setiap orang tua, khususnya yang memiliki bayi, selalu menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan ASI eksklusif pada bayi.

Menurut dia, langkah ini sa­ngat penting untuk melaku­kan antisipasi pada bayi agar ti­dak sampai terkena penyakit ka­wa­saki tersebut. Virus jenis baru ini, sambung Erwin, me­nye­rang bayi di atas usia lima bulan dan gejalanya menye­rupai de­mam berdarah.

”Sampai saat ini, belum ada laporan balita di Kabupaten Bogor terkena virus kawa­sa­ki. Jika memang ditemukan ten­tunya bakal dilakukan upaya re­habilitasi. Tetap saja yang utama ke­bersihan lingkungan dan pemberian ASI eksklusif pada bayi,” imbuhnya.

Pentingnya menjaga ling­kungan, kata dia, juga mem­berikan ASI eksklusif, seba­gai upaya pencegahan virus kawa­saki karena obat utama untuk penangkal virus ini tergolong supermahal.

Obat tersebut bernama Immune Globulin Injection, jenis Gamunex, yang harganya mencapai Rp9,5 juta untuk 50 ml atau satu botol. ”Saya kira harus ada kebija­kan dari pusat dalam hal penye­dian obat pe­na­ngkal virus kawa­saki guna mencarikan solusinya,” tukasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit( P2P) Dinkes Kabu­paten Bogor Agus Fauzi me­ngatakan, virus kawasaki biasa­nya menyerang anak-anak usia di atas lima bulan. Namun, orang dewasa juga bisa ter­k­ena virus ini.

”Untuk di Kabupa­ten Bogor hingga kini belum ada laporan adanya balita yang terjangkit virus Kawasaki,” katanya.

Agus melanjutkan, agar anak-anak tidak rentan terkena difteri, ataupun virus lainnya salah satunya virus kawasaki, imunisasi menjadi salah satu langkah pencegahan yang saat ini dinilai efektif.

”Guna mengantisipasi pe­nyebaran virus, kami memberikan pelayanan vaksinasi DPT (difteri, pertusis, tetanus) serta DT (difteri tetanus) pada bayi dan anak sekolah rutin dilaksanakan tiap tahun di posyandu, puskesmas dan rumah sakit,” tandas Agus.(wil/c)