25 radar bogor

Telat Sekolah, Latihan Berbaris

BARIS: Siswa SMA Kosgoro yang terlambat ke sekolah, menerima hukuman berupa latihan baris-berbaris.

BOGOR–Keterlambatan siswa masuk sekolah adalah persoalan klasik yang sering terjadi. Pasti ada saja yang mengalaminya dengan berbagai macam alasan seperti bangun kesiangan, kemacetan, rumahnya jauh, dan sebagainya.

Terlebih sekarang ini Bogor terus diguyur hujan, membuat semakin banyak siswa yang terlambat. Untuk mendisiplin­kan siswanya, setiap sekolah punya caranya masing-masing, termasuk di SMA Kosgoro.

Wakil Kepala Bidang Kesis­waan SMA Kosgoro Sugito Suef menjelaskan, kedisiplinan menjadi ciri khas sekolahnya.

Upaya tersebut diawali dengan memberikan peraturan pada siswanya yang harus tiba di sekolah pada pukul 07.00 WIB, dan diberi toleransi keterlam­batan selama sepuluh menit. ”Jika lewat, akan mendapatkan penanganan khusus yang telah diatur dalam tata tertib sekolah,” ujarnya.

Sugito menambahkan, dalam tata tertib itu disebutkan siswa yang terlambat jika baru satu hingga tiga kali, akan dicatat oleh guru piket dan diberikan pembinaan.

Sedangkan bagi yang lebih dari tiga kali terlambat, akan ditindaklanjuti oleh wali kelas dan guru BP.

”Dalam pembinaan siswa terlambat ditangani guru piket dan pembina kesiswaan. Dengan materi pokok adalah latihan baris-berbaris dan selanjutnya melaksanakan salat Duha bagi yang muslim dan kegiatan lainnya bersifat edukatif,” jelasnya.

Ia juga menuturkan alasan memberikan latihan baris-berbaris kepada siswa yang terlambat. Sebab, masih banyak yang belum baik gerakannya, terutama saat mengikuti upacara bendera.

”Kami telah menyiapkan tenaga khusus dari purnawi­rawan TNI untuk membantu di kesiswaan yang salah satu tugasnya menangani siswa terlambat, terutama dalam baris-berbaris. Dengan pena­nga­nan siswa terlambat seperti ini, siswa mendapat pendidikan yang baik meskipun tidak diizinkan masuk selama dua jam pelajaran,” tukasnya.

Kepala SMA Kosgoro Tri Atmojo menambahkan, pena­nganan siswa yang tidak tertib termasuk yang terlambat ada beberapa tahapan penanga­nannya mulai dari usaha preven­tif, persuasif, dan represif.

”Kuncinya, dalam penanganan siswa ini adalah guru harus tetap dalam koridor sekolah sebagai wiyata mandala dengan berpegang pada tata tertib sekolah. Kami juga berharap para guru tetap memberikan pelaya­nan yang terbaik.

Andai kata harus menghukum, maka harus edukatif dengan tujuan untuk perbaikan kepribadian siswa,” tegasnya. (cr1/c)