CIBUNGBULANG–Ambruknya Jembatan Cijujung di Kampung Purabakti RT 02/04, Desa Cijujung, Kecamatan Cibungbulang, Senin (29/1) lalu, membuat warga kepayahan saat beraktivitas.
Tokoh Pemuda Cibungbulang, Nanang mengatakan, Jembatan Cijujung termasuk poros jalan Kabupaten Bogor. Sehingga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor harus segera melakukan perbaikan. Selain itu, warga juga meminta pemerintah membangun tembok penahan tebing di sepanjang aliran sungai.
”Hal ini perlu dilakukan supaya longsor tidak melebar dan mengancam pemukiman warga, mengingat saat ini sedang musim hujan. Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak mendirikan bangunan di atas sempadan sungai,” ujarnya.
Menurut Nanang, hal itu bisa dibuktikan banyak bangunan di sekitar jembatan yang ambrol berdiri di atas sempadan sungai. Seperti pos keamanan desa. UPT mewakili Dinas PUPR pun harus segera mencari solusi terbaik.
”UPT harus segera mencairkan dana perbaikan dan perawatan jalan jembatan, karena pemda sudah menganggarkan dana perbaikan dan perawatan jalan,” ujar aktivis lingkungan hidup ini.
Di tempat berbeda, Sekretaris Kecamatan Cibungbulang, Aripin saat di temui di ruangannya, Kamis mengatakan, Jembatan Cijujung memang sudah lama, umurnya kurang lebih 30 tahun. Namun Jembatan itu ada di jalan Kabupaten Bogor, bukan ada di jalan desa.
”Itu jembatan Cijujung menghubungkan Jalan Galuga, Cemplang, Dukuh, dan Cijujung. Dari kecamatan dan desa juga sudah berupaya. Bahkan kejadian tersebut sudah dilaporkan ke bupati,” ujarnya.
Aripin mengatakan, pertama, pihaknya melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana, kemudain ke pihak PUPR karena jalan itu milik Kabupaten Bogor.
”Kami tidak bisa berbuat banyak,” tukasnya.(ran/c)