PARUNG–Masih terkatung-katungnya rencana pembangunan Terminal Parung di Jalan H Mawi, Kampung Jati, Desa Parung, Kecamatan Parung , membuat lahan utama menjadi tempat pembuangan sampah.
Pasalnya, proses pembebasan lahan jalur masuk (jalur lingkar) ke arah lokasi terminal belum ada kepastian hingga kini. Pantauan Radar Bogor, kondisi lahan tak terurus. Terdapat sampah menumpuk, begitu pun dengan ilalang yang sudah meninggi.
”Seharusnya Pemkab Bogor lebih progresif melaksanakan proyek pembangunan Terminal Parung. Sebab, keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat untuk menghindari kemacetan (ngetem),” kata salah satu warga Parung Beni Simar (56) kepada Radar Bogor, kemarin (5/2).
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Desa Parung Nurwidia mengatakan, saat ini banyak warga menanyakan kelanjutan dari rencana pembangunan Terminal Parung. ”Terutama para pemilik lahan yang akan terkena pembebasan jalur lingkar keluar-masuk kendaraan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Boy itu mengaku, masih ada beberapa pemilik lahan yang hingga saat ini belum ada kesepakatan harga pembebasan lahan.
”Jadi saya luruskan, bukan warga tidak mendukung atau kurang setuju ada Terminal Parung. Justru banyak yang menanyakan kapan akan dibangun,” jelasnya.
Boy mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya hanya membantu Pemkab Bogor untuk merealisasikan pembebasan lahan jalur lingkar terminal. “Kami sudah sosialisasi dan bantu pengukuran.
Tapi semuanya kan ditangani Dinas PUPR Kabupaten Bogor. Namun hingga hari ini belum ada kelanjutannya. Bahkan tim appraisal juga belum turun hingga saat ini,” tukasnya (all/c)
