25 radar bogor

Jembatan Hanyut, Siswa Diliburkan

BANJIR: Ketinggian air Sungai Puraseda mengancam SDN Kampung Tengah RT 02/03, Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang, akibat hujan deras, kemarin.

Akibat meluapnya Kali Puraseda, ratusan pelajar SDN Kampung Tengah di RT 02/03, Desa Puraseda, Ke­ca­matan Leuwiliang, terpaksa dipulang­kan, kemarin (5/2).

Hal ini dilakukan lanta­ran jika kegiatan belajar menga­jar (KBM) tetap berlang­sung, akan memba­hayakan para siswa. Selain itu, di­kha­wa­tirkan juga terjadi banjir ban­dang seperti tahun lalu yang menggerus dan meru­sak sekolah.

Salah seorang guru SDN Kam­­pung Tengah, Esi me­ngatakan, luapan air kali terse­but masuk hingga ke ruangan kelas. Selain itu, kata dia, ditakutkan terjadi longsor dan ban­jir bandang seperti sebelumnya.

”Hujan semalam gak ber­henti-berhenti, membuat ali­ran Sungai Puraseda naik hingga ke halaman sekolah. Para pelajar dipulangkan karena bisa berbahaya bagi mereka,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Di tempat berbeda, Sekcam Leuwiliang Ivan Pramudia membenarkan meluapnya Sungai Puraseda. Bahkan, menenggelamkan beberapa lahan sawah warga. Namun, meluapnya aliran sungai tidak memakan korban dan tidak ada yang mengalami kerugian materil secara signifikan. “Hanya jembatan bambu yang menghubungkan sekolah dengan kampung saja yang hanyut,” bebernya.

Ivan menambahkan, padahal di bantaran sungai itu sudah dibuat tembok penahan tebing (TPT), bantuan dari BPBD Kabupaten Bogor, meng­gunakan bronjong dengan panjang 53,5 meter dan tinggi 4 meter, agar air tidak mengarah ke sekolah tersebut. ”Karena pengerjaannya belum selesai, air jadi meluap ke sekolah. Kalau sudah selesai, mungkin aliran sungai tidak akan ke sana,” terangnya.

Meskipun ada pengerjaan TPT, sambungnya, pihak ke­camatan berharap Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor segera melakukan relo­kasi SDN Kampung Tengah.

”Mudah-mudahan Disdik segera merelokasinya di tahun ini sesuai apa yang telah dijanjikan. Soalnya jika lama dibiarkan akan berbahaya,’’ pungkasnya.(ran/c)