Akibat meluapnya Kali Puraseda, ratusan pelajar SDN Kampung Tengah di RT 02/03, Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang, terpaksa dipulangkan, kemarin (5/2).
Hal ini dilakukan lantaran jika kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlangsung, akan membahayakan para siswa. Selain itu, dikhawatirkan juga terjadi banjir bandang seperti tahun lalu yang menggerus dan merusak sekolah.
Salah seorang guru SDN Kampung Tengah, Esi mengatakan, luapan air kali tersebut masuk hingga ke ruangan kelas. Selain itu, kata dia, ditakutkan terjadi longsor dan banjir bandang seperti sebelumnya.
”Hujan semalam gak berhenti-berhenti, membuat aliran Sungai Puraseda naik hingga ke halaman sekolah. Para pelajar dipulangkan karena bisa berbahaya bagi mereka,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Di tempat berbeda, Sekcam Leuwiliang Ivan Pramudia membenarkan meluapnya Sungai Puraseda. Bahkan, menenggelamkan beberapa lahan sawah warga. Namun, meluapnya aliran sungai tidak memakan korban dan tidak ada yang mengalami kerugian materil secara signifikan. “Hanya jembatan bambu yang menghubungkan sekolah dengan kampung saja yang hanyut,” bebernya.
Ivan menambahkan, padahal di bantaran sungai itu sudah dibuat tembok penahan tebing (TPT), bantuan dari BPBD Kabupaten Bogor, menggunakan bronjong dengan panjang 53,5 meter dan tinggi 4 meter, agar air tidak mengarah ke sekolah tersebut. ”Karena pengerjaannya belum selesai, air jadi meluap ke sekolah. Kalau sudah selesai, mungkin aliran sungai tidak akan ke sana,” terangnya.
Meskipun ada pengerjaan TPT, sambungnya, pihak kecamatan berharap Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor segera melakukan relokasi SDN Kampung Tengah.
”Mudah-mudahan Disdik segera merelokasinya di tahun ini sesuai apa yang telah dijanjikan. Soalnya jika lama dibiarkan akan berbahaya,’’ pungkasnya.(ran/c)