BOGOR-Bakal calon wakil wali kota Bogor Dedie A Rachim terus berinteraksi dengan masyarakat. Kali ini, mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJ KAKI) KPK itu memilih berdialog dengan petani di Kampung Batu Ulung, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat.
Sejumlah aspirasi, mulai dari harga pupuk hingga lahan pertanian yang semakin terbatas, menjadi pembahasan serius dalam pertemuan tersebut.
”Harga pupuk semakin mahal. Belum lagi, hama yang bisa berpengaruh ke hasil panen,” keluh salah satu petani, Sugiarno.
Di sisi lain, para petani juga meminta agar pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan seperti pemberian insentif dan penyediaan pupuk dengan harga yang terjangkau.
Mendengar keluhan tersebut, Dedie langsung merespons aspirasi yang disampaikan para petani tersebut. Menurutnya, harus ada payung hukum untuk menekan laju alih fungsi lahan pertanian.
Saat ini, hanya ada sekitar 300-an hektare lahan persawahan yang tersisa di Kota Bogor. Sedangkan, penyusutan lahan terjadi lantaran adanya alih fungsi lahan yang dijadikan sejumlah bangunan dan perumahan.
Anggota DPRD Kota Bogor Eny Indari mengimbau pemilik lahan untuk tidak tergiur dengan menjual sawah, sekalipun dengan iming-iming harga tinggi.(ded/c)