25 radar bogor

Bogor Hujan Lebat hingga Esok

ilustrasi hujan

JAKARTA–Luapan Sungai Ciliwung, dirasakan warga Jakarta. Beberapa kawasan di Jakarta terendam banjir, seperti Kampung Melayu, Pejaten, Srengseng, Sunter, Rawajati, dan Kalibata.

Peringatan datangnya banjir di Jakarta sebelumnya sudah diberikan sejak subuh kemarin (5/2). Sejak saat itu, peringatan dini Disaster Warning System (DWS) di lintasan Sungai Ciliwung sudah diaktifkan. Dari hasil DWS, kenaikan debit air di Bendung Katulampa Bogor mulai terlihat sejak pukul 06.00 dengan tinggi air 75 cm/mendung (siaga 4).

Pukul 07.00 debit air naik setinggi 130 cm/hujan (siaga 3). Pukul 07.40 air meningkat 140 cm/mendung (siaga 3). Pukul 08.00 air meningkat 160 cm/hujan (siaga 2), pukul 08.15 di angka 180 cm/hujan (siaga 2).

Pukul 09.05, ketinggian air di Bandung Katulampa mencapai puncaknya, yakni naik menjadi 240 sentimeter, dengan status siaga satu.

Sementara, debit air Ciliwung tiba di Pintu Air Manggarai sekitar pukul 17.00. Banjir di Jakarta pun tidak bisa dihindari.

Kawasan yang terkena dampak kiriman air ini, di antaranya Jakarta Timur. Di Kampung Melayu bahkan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Sementara di Lenteng Agung, ketinggian air mencapai punggung orang dewasa.

Menurut keterangan warga RT 14/008, air mulai menggenangi Lenteng Agung sejak pukul 12.00. Setidaknya ada 51 rumah yang terkena dampak. Untungnya, peringatan yang diberikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebelumnya warga langsung mengantisipasi dengan menyelamatkan barang berharga milik mereka.

Banjir juga dirasakan warga kawasan Sunter Agung. Di kawasan ini, ketinggian air mencapai sekitar lutut orang dewasa. Sementara, di Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, banjir mulai meninggi.

Ketinggian air di Cawang terjadi sejak pukul 17.00. Setidaknya terdapat tiga RT yang terkena banjir, yakni RT 10, 11, dan 12 RW 2. Sejak petang kemarin, warga mulai mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Namun, tidak sedikit warga yang tetap bertahan di rumahnya.

Untuk membantu pengungsi, pemerintah setempat menyiapkan bangunan kosong bagi para pengungsi sejak pukul 15.00. Menurut Ketua RW 2, Juanda, bangunan itu mampu menampung sekitar 300 orang. “Jaraknya hampir 100 meter dari permukiman yang terkena banjir,” katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan kepada warga yang terkena banjir, mulai dari mi instan hingga obat-obatan dan tenda serta ambulans.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, menyebut puncak debit air tiba di Pintu Air Manggarai terjadi sekitar pukul 17.00.

Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, menyebut jika kenaikan air terjadi secara bertahap.

Pukul 07.00, ketinggian air masih berada di kisaran 75 sentimeter dengan status siaga 4. Ketinggian air pun mencapai puncaknya sekitar pukul 09.05, di mana debit air di Bendung Katulampa Bogor, mencapai 240 sentimeter.

Terpisah, Gubernur Jakarta Anies Baswedan sudah meminta kepada penduduk yang berada di bantaran Ciliwung untuk waspada. “Kemungkinan aliran air akan sangat deras dan tinggi,” katanya kepada wartawan.

Untuk mengatasi banjir di ibu kota, Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan 230 pompa, terdiri atas 200 pompa stasioner di kawasan di hilir sungai dan 30 pompa mobile untuk menguras air jika terjadi banjir, yang siap bergerak kapan saja. Tidak hanya itu, pintu-pintu air menuju laut juga sudah dibuka sepenuhnya.

Anies bahkan turun langsung meninjau ketinggian air di Pintu Air Manggarai. Menurutnya, pukul 15.00, ketinggian air di Katulampa sudah turun menjadi 140 cm dari sebelumnya 240 cm. Namun, ketinggian air Manggarai masih tercatat 780 cm dan berada dalam status siaga 3 atau 780 cm.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Stasiun Klimatologi Dramaga bogor, memberi peringatan terkait potensi cuaca ekstrem. Menurut BMKG, cuaca ekstrem ini disebabkan siklon di perairan timur Filipina (level 925/850mb) dan di Samudera Hindia Barat Daya Sumatera (level 925/900mb).

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, Budi Suhardi menyebut jika dalam dua hari ke depan, Bogor akan diguyur hujan lebat dan ekstrem. Termasuk di kawasan Puncak yang menjadi hulu Sungai Ciliwung dan Cisadane.

Berdasarkan pantauan citra satelit awan kemarin pukul 10.14, kondisi cuaca daerah Cisarua, Kabupaten Bogor dan sekitarnya dipayungi awan Cumulonimbus. ”Curah hujan mencapai 169 milimeter per hari,’’ ujarnya.

”Untuk prakiraan cuaca wilayah Cisarua pada Selasa (6/2), hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi sejak pagi hingga malam pukul 19.00. Lanjut dini hari potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,’’ jelasnya kepada Radar Bogor kemarin.

Adapun wilayah yang diperkirakan turun hujan dengan intensitas lebat, adalah Sumatera bagian selatan, Jawa Barat (Bogor), Jawa Tengah bagian selatan, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi bagian selatan, dan Maluku.

Sementara potensi hujan deras disertai angin kencang terjadi di Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Papua Barat, dan Papua bagian utara.(dkw/red/net/jpg)