25 radar bogor

Sehari Sepuluh Angkot Gagal UJI KIR

Sofyansah/radar bogor TIDAK LOLOS: Angkot yang berkeliaran di kawasan Cibinong Raya ini, belum tentu semuanya sudah mengantongi izin KIR.

CIBINONG–Dalam sehari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor melakukan uji KIR pada lebih dari 70 angkot. Namun, 10 hingga 20 persen atau 10 angkot di antaranya gagal lolos uji KIR. Hampir setiap hari ada saja yang tidak layak. Ada dua pilihan bagi pemilik angkot, diperbaiki saat uji KIR, atau diperbaiki setelah itu.

”Rata-rata per hari ada 10-20 persen, tapi nanti dia balik lagi. Per hari ada 70, 10 itu tidak layak, nanti dia balik lagi. Jadi uji KIR itu ada unsur pembinaan. Bisa jadi selama setahun orangnya itu-itu saja,” urai Kepala Bidang Keselamatan dan Pengujian Kendaraan Dishub Kabupaten Bogor Muslim Akbar kepada Radar Bogor.

Muslim melanjutkan, dalam uji KIR pihaknya tengah menegakkan sistem kendaraan berkeselamatan. Pengujian itu per hari harus diluluskan 70, tapi ternyata tidak 70, sebab pengujian intinya untuk keselamatan. ”Ya, karena masyarakat kadang kala tidak diluluskan itu marah. Padahal inti dari pengujian adalah bagaimana kendaraan berkeselamatan,” pungkasnya.

Disebutkan Muslim, ada empat standar kendaraan berkeselamatan. Yakni keselamatan bagaimana saat jalan, keselamatan saat kendaraan dikemudikan, keselamatan bagaimana kendaraan tersebut harus selamat dan bagaimana keselamatan di lingkungan sendiri yang hingga kini masih jarang dipahami.

”Karena penyebab kecelakaan pun ada empat. Diakibatkan oleh pengemudi, jalan, kendaraan dan lingkungan. Makanya kami nggak punya target meloloskan kendaraan yang uji KIR,” pungkasnya.

Sebab, lanjut Muslim, dalam pengujian ada unsur pembinaan dan konsultasi. Semisal konsultasi ada banyak pengemudi yang kemudian bertanya kenapa tidak lulus, disebabkan karena apa saja sehingga tidak layak.

”Di sisi lain, untuk pemahaman sopir. Kalau tingkat inteligensi sopirnya bagus, akan mengu­capkan terima kasih karena sudah dilakukan pengujian dan pemahaman soal kesela­matan berkendara. Tapi me­mang untuk mencari uang dan tidak mementingkan kesela­matan ada saja, tergan­tung teknik menyam­pai­kannya.Sebenarnya kalau secara proses tidak sulit,” katanya.(wil/c)