SURABAYA–PDI Perjuangan Jatim memperkuat barisan. Untuk memenangkan paslon Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno, DPD PDIP Jatim menggelar rapat kerja daerah khusus (rakerdasus) kemarin (3/2). Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa telah menunjuk salah seorang tokoh muda untuk menjadi juru kampanye.
Rakerdasus kali ini merupakan persiapan akbar untuk menghadapi Pilgub Jatim. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang DH menyampaikan sejumlah hal dasar sebagai bekal pemenangan. ”Yang terpenting, kami ingin menang, tapi jangan sampai kerja elektoral kami ini mengorbankan kerja ideologis,” tegasnya sebelum membuka rakerdasus secara simbolis.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hadir secara langsung untuk memberikan arahan. Sebelumnya, Mega -sapaan akrabnya- menyempatkan diri untuk sambang ke rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Gus Ipul dan Puti. Selain paslon, tampak pula Abdullah Azwar Anas, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, dan Bupati Ngawi Budi Kanang Sulistyono.
Sembari santap siang, Mega dan Risma beserta Gus Ipul-Puti cukup banyak membicarakan hal-hal ringan. Mulai dari kopi, hasil UMKM Surabaya, hingga Via Vallen. Puti bahkan sempat mengajak Mega dan pejabat lainnya berswafoto dalam rumah dinas sebelum bertolak ke rakerdasus. ”Kopyahe Gus Ipul kepotong,” kelakar Risma saat melihat hasil foto, dan langsung mengundang tawa.
Mega sendiri langsung bergabung dalam acara dan memberikan arahan secara tertutup pada 2.500 kader yang hadir. Mewakili Mega, Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah bersama Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari dan Bambang DH menemui awak media. ”Ketua umum langsung memimpin dan memberikan arahan. Ini tertutup karena terkait taktik dan strategi,” jelas Ahmad, kemarin.
Meski tak menemui media, Ahmad menjelaskan, kedatangan Mega ke rakerdasus ini sudah menunjukkan kesungguhannya untuk mengawal dan memastikan kemenangan Gus Ipul-Puti. Apalagi, lanjut dia, keduanya merupakan representasi dari dua tokoh kebangsaan. Gus Ipul merupakan cicit dari KH Hasyim Ashari dan Puti merupakan cucu Soekarno.
Dia menegaskan, tidak ada kesulitan meskipun sempat terjadi pergantian sosok cawagub dari Anas ke Puti. Menurut Ahmad, meskipun Anas mundur, PDIP tetap menjaga soliditas dengan NU. ”Sebab, NU memainkan peran besar dalam kemerdekaan dan punya cita-cita yang sama dengan PDIP,” lanjutnya.
Hingga penetapan pencalonan, Ahmad menjelaskan, para eksekutif di Jatim dari PDIP juga akan turun bergerak dalam upaya pemenangan. Menurut dia, hal tersebut belum bisa dibilang pelanggaran oleh paslon Gus Ipul-Puti.
Baru setelah penetapan calon tanggal 12 Februari mendatang, para kepala daerah itu akan lebih diatur aktivitasnya dalam rangka pemenangan. ”Tetapi perlu diingat, mereka juga punya kewajiban sebagai kader dan petugas partai,” tuturnya.
Sementara itu, pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak memubilkasikan juru bicara dalam kampanye pilgub mendatang.
Deklarasi tersebut disampaikan ketika menghadiri rapat kerja relawan Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyah (PPKN). (deb/bin/ayu)