25 radar bogor

KPK Tangkap Bupati Jombang

Ilustrasi: Penyidik KPK memperlihatkan barang bukti uang suap hasil operasi tangkap tangan (OTT) (Dery Ridwansyah/JawaPos.com)
Ilustrasi: Penyidik KPK memperlihatkan barang bukti uang suap hasil operasi tangkap tangan (OTT) (Dery Ridwansyah/JawaPos.com)

JAKARTA-KPK menangkap Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko kemarin sore (3/2). Dia ditangkap saat melakukan transaksi sejumlah uang yang diduga berkaitan dengan penerimaan fee proyek.

Nyono ditangkap tangan di Solo, Jawa Tengah, bersama seorang ajudan. Ada sejumlah uang yang diamankan dalam operasi senyap tersebut. Kader Partai Golkar itu pun digelandang ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Nyono dan ajudannya tiba di gedung KPK pukul 21.13 WIB dan langsung masuk ruang pemeriksaan.

Hanya, Nyono yang mengenakakan kemeja panjang warna biru itu mengaku tidak tahu menahu soal OTT itu. Suami Tjaturina Yuliastuti tersebut langsung masuk ke ruang pemeriksaan tanpa mau menjelaskan detail kronologi penangkapannya. ”Nggak,” ujar Nyono lantas meninggalkan wartawan.

OTT bupati Jombang merupakan penangkapan kepala daerah pertama di daerah Jatim untuk tahun ini. Juru Bicara KPK Febri Diansyah menegaskan, ada dugaan penerimaan uang dalam OTT kemarin.

Namun, dia belum bisa menyebutkan secara rinci berapa nominal duit yang diamankan. Tim penindakan melakukan pemeriksaan intensif hingga sore nanti. ”Sore besok (hari ini, red) akan kami tentukan status hukum mereka,” ujar Febri.

Di sisi lain, informasi dari sumber internal KPK mengatakan, selain mendalami soal penerimaan fee proyek, tim juga menggali indikasi adanya uang setoran pejabat di Jombang yang diterima Nyono. Artinya, modus penerimaan dalam OTT kemarin hampir sama dengan operasi kepala daerah yang pernah dilakukan di Jawa Timur sebelumnya. ”Sedang didalami juga praktik setoran,” ungkap sumber tersebut.

Selain menjabat sebagai bupati, Nyono juga menduduki posisi ketua DPD Partai Golkar Jatim. Istri Nyono, Tjaturina Yuliastuti, juga menduduki posisi penting sebagai ketua DPD Partai Golkar Jombang. OTT yang dilakukan komisi antirasuah tentu menjadi pukulan telak bagi partai beringin tersebut.

Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily mengatakan, partainya belum bisa berkomentar terlalu jauh.(tyo/lum/ttg)