CIBINONG–Antisipasi hal yang tidak diinginkan saat pemilu mendatang, Polres Bogor menggelar latihan pengamanan pemilu di Lapangan Tegar Beriman, kemarin (2/2). Dikatakan Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky, untuk pengamanan pemilu, sedianya dilakukan bukan hanya Polri, namun juga TNI, muspida dan Linmas.
”Pengamanan itu bukan hanya saat pemungutan suara saja. Tahap awal pendaftaran pun kami sudah melakukan pengamanan, disebut Cipta Kondisi, kemudian kami lakukan operasi kegiatan kepolisian yang ditingkatkan, mulai dari razia, operasi miras, preman, hingga sajam,” ungkap Dicky kepada Radar Bogor, kemarin (2/2).
Termasuk, sambung Dicky, pihaknya juga melakukan penggalangan dukungan keamanan ke tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. Intinya adalah sepakat mengarah kepada pilkada yang damai.
Kemudian barulah setelah itu pada tahapannya itu sendiri, mulai dari pendaftaran, dilakukan pengamanan. ”Kalau Polres Bogor menerjunkan 1.945 personel. Semua dilibatkan, ada yang jaga di PAM, ada yang di TPS. Tetap pelayanan kan harus jalan, jadi praktiknya semua all out,” pungkasnya.
Lebih lanjut Dicky menjelaskan, dari 5 dapil yang ada, total ada 7.100 TPS yang memiliki tingkat kerawanan atau potensi konflik berbeda-beda. Mulai dari TPS yang diklasifikasikan aman, rawan 1 hingga rawan 2.
”Nah penetapan rawan itu salah satunya ada sejarah konflik. Kami juga sudah lakukan pendekatan yang lain, seperti tokoh agama dan lain diharapkan kondusif,” ujarnya.
Dicky menambahkan, rencananya setelah penetapan calon akan dilakukan simulasi pengamanan pemilu. ”Nanti terutama saat pemungutan suara, dari Polda Jabar juga ada. Bukan hanya Brimob atau Sabhara, tapi staf juga membantu pengamanan TPS. Karena kalau hanya mengandalkan Polres Bogor saja tidak cukup,” tandas dia.(wil/c)