Tifosi AC Milan bak diajak naik roller coaster musim ini. Di awal musim ada begitu banyak ekspektasi disematkan pada I Rossoneri setelah tim kesayangan mereka berinvestasi lumayan mewah di bursa transfer musim panas.
Leonardo Bonucci, Andre Silva, Andrea Conti, Hakan Calhanoglu, Ricardo Rodriguez, Franck Kessie hanya sebagian dari total 11 pemain yang direkrut I Rossoneri. Ambisinya tidak lain adalah membawa tim kembali berjaya, tidak cuma di kancah domestik tapi juga di Eropa.
Awal perjalanan Il Diavolo Rosso musim ini terbilang mulus. Tim yang diarsiteki Vincenzo Montella itu menembus babak penyisihan grup Liga Europa dan kick-off Serie A pun ditandai dengan kemenangan 3-0 atas Crotone.
Tapi meski demikian, Setan Merah kembali dihadang inkonsistensi, jauh harapan Milanisti. Naik turun di sepanjang paruh musim pertama jadi tontonan biasa untuk loyalis Milan yang sudah haus gelar.
Meski Montella berujar butuh waktu untuk membangun tim dengan sederet pemain anyar, manajemen Milan ujung-ujungnya habis kesabaran dan mendepak sang pelatih pada 27 November 2017, sehari setelah ditahan Torino 0-0. Di tangan Montella, Milan hanya mengemas enam kemenangan dari 14 pertandingan di musim ini.
Sampailah tiba saatnya I Rossoneri berada di tangan baru, wajah lama. Gennaro Gattuso, mantan gelandang yang pernah merasakan era keemasan Milan dintunjuk menjadi suksesor Montella.
Meski kedatangannya sempat dipertanyakan, pelan tapi pasti tangan Gattuso membawa dampak positif di kubu Milan.
Kemenangan derbi Della Madonnina di perempat-final Coppa Italia sepertinya menjadi titik kebangkitan tim asal kota mode tersebut. Sejak saat itu, berarti total sudah enam pertandingan Gialuigi Donnarumma dkk tidak pernah kalah dan mengemas empat kali menang.
Laga yang paling diingat adalah saat Milan menang 2-1 atas Lazio di Serie A akhir pekan kemarin. Gattuso dan pasukannya layak diapresiasi.
Bagaimana tidak, I Rossoneri yang tidak pernah mengalahkan tim enam besar musim ini, justru memberikan pil pahit keempat bagi Lazio, tim yang sedang naik daun di bawah arahan Simone Inzaghi.
”Yang tidak saya inginkan adalah cerita setiap pertandingan dianggap sebagai titik balik,” kata Gattuso.
”Setiap pertandingan memiliki tantangan sendiri. Klub telah menghabiskan banyak uang dan kami telah melewati beberapa masalah. Tapi saya senang pada pemain karena mereka kuat secara psikogi saat ini,” tutupnya.(rur)