25 radar bogor

Ratusan Massa Duduki Kantor Kemenag

SERBU KEMENAG: Ratusan massa mendatangi kantor Kemenag Kabupaten Bogor menuntut permintaan maaf Kasi Penais Ujang Ruhiat, kemarin.
SERBU KEMENAG: Ratusan massa mendatangi kantor Kemenag Kabupaten Bogor menuntut permintaan maaf Kasi Penais Ujang Ruhiat, kemarin.

CIBINONG–Ratusan massa dari empat ormas Islam me­nyatroni kantor Kemenag Kabupaten Bogor, kemarin (1/2). Kedatangan mereka bermula dari ucapan Kepala Seksi Penerangan Agama Islam (Kasi Penais) Kemenag Kabu­paten Bogor, Ujang Ruhiat, dalam seminar yang dilaku­kannya di hadapan mahasiswa, beberapa waktu lalu.

Ia menyebut Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Laskar Jihad, dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) sebagai ormas Islam radikal.

“Saya menyampaikan bebe­rapa klarifikasi atau pen­jelasan. Yang pertama, perlu saya jelaskan, sesungguhnya posisi pikiran saya tidak an sich (harfiah, red) seperti itu adanya. Melainkan, semata-mata meng­ungkap pikiran yang tengah berkembang dan mengemuka di masya­rakat, untuk menjaga situasi, eksistensi keberadaan FPI, HTI, MMI, dan Laskar Jihad,” jelas Ujang di hadapan massa pengunjuk rasa, kemarin.

Ujang menjelaskan, materi makalah tersebut murni refe­rensi pribadinya. Tidak ada kai­tannya dengan ke­lem­­bagaan Kemenag Ka­bupaten Bogor. Karena dia hadir, murni sebagai do­sen dalam diskusi tersebut.

“Saya siap bertanggung jawab atas hal-hal yang ter­jadi dan meminta semua pi­hak untuk memaklumi ke­khilafan yang terjadi, ka­­rena saya hanya manusia biasa,” ucap Ujang.

Di hadapan massa, ia pun meminta maaf atas ucapan yang disampaikan pada dis­ku­si tersebut. Khususnya ke­pada empat ormas yang dimasukkan ke dalam kajian ma­­kalah. “Saya sangat me­nye­sal dan tidak akan meng­ulangi perbuatan tersebut serta akan menarik semua makalah yang beredar,” tegasnya.

Kepala Kemenag Kabupaten Bogor, Dadang Ramdani memohon maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang terjadi. Ketika terjadi kegiatan seminar di Pondok Pesantren Sirojul Falah yang dilaksana­kan oleh Ujang.

“Sekali lagi saya mohon maaf, atas apa yang terjadi hari ini. Kegaduhan, kere­sahan dan juga apa-apa yang menim­bulkan banyak hal, mudah-mudahan ini menjadi hikmah bagi kami. Khususnya ke­luarga besar Kemenag dan umat Islam yang ada di Kabu­paten Bogor,” jelasnya.

Lebih lanjut Dadang men­jelaskan, yang terjadi di luar kendali dan di luar harapan keinginan Kemenag Kabupa­ten Bogor. Pihaknya secara pribadi, sangat menjaga eksistensi keutuhan umat Islam di Kabupaten Bogor.

“Sebab, apa yang kami laku­kan hari ini melayani, pem­binaan terhadap keberadan umat Islam di Kabupaten Bogor. Kita mengelola pen­didikan formal dan nonformal, termasuk pembinaan di pon­dok pesantren di Kabupa­ten Bogor, yang jumlahnya 1.476 unit,” bebernya.(wil/c)