25 radar bogor

Pola Syariah Ditarget Rp450 Miliar

JAWAPOS PRODUK UMKM: Perajin menjual produk hasil UMKM. Di sisi lain, Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) berhasil menyalurkan pembiayaan kepada 1 juta lebih KUMKM.

PRODUK UMKM: Perajin menjual produk hasil UMKM. Di sisi lain, Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) berhasil menyalurkan pembiayaan kepada 1 juta lebih KUMKM. (dok.Jawapos)

JAKARTA–Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) berusaha menjadi institusi pembiayaan yang inklusif dan berbasis teknologi.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo mengungkapkan, pihaknya memiliki paradigma baru untuk memberikan perluasan dan perbaikan layanan dalam solusi pembiayaan.
”Misi kami ialah agar sukses penyaluran, sukses pemanfaatan, dan sukses pengembalian. Kami juga ingin semakin inklusif,” tutur Braman.

Per 31 Desember 2017, LPDB-KUMKM berhasil menyalurkan pembiayaan kepada 1.014.078 pelaku UMKM dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.847.787 orang. Realisasi penyaluran dana bergulir pada 2017 mencapai 79,40 persen dari target atau Rp793,9 miliar.

Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Iman Pribadi menuturkan, pihaknya juga sedang berfokus untuk menjalankan tiga fase yang menjadi road map. Yakni, fase konsolidasi, kolaborasi dan perbaikan infrastruktur, serta penguatan basis dalam financial technology (fintech).

Iman menyebut, kolaborasi menjadi kunci dan pihaknya semakin fokus dan serius dalam menjalin kerja sama dengan lembaga perbankan, dinas koperasi, dan lembaga penjaminan.

Dalam hal pengembangan fintech, LPDB-KUMKM mulai berkolaborasi dengan beberapa penyelenggara fintech yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada 2018, LPDB-KUMKM juga akan membangun core micro financing system (CMFS).

Tujuannya mempermudah koperasi, UMKM, dan stakeholder dalam mengontrol dan mengakses pembiayaan. Tahun ini penyaluran dana bergulir ditargetkan Rp1,2 triliun. Sebesar Rp750 miliar dialokasikan dengan pola konvensional dan Rp450 miliar untuk pola syariah.(mul/c6/sof)