25 radar bogor

Peternak Tambah Biaya Produksi

SARASEHAN: Perhimpunan Unggas Nusantara (PPUN) saat sarasehan di IICC Botani Square.
SARASEHAN: Perhimpunan Unggas Nusantara (PPUN) saat sarasehan di IICC Botani Square.

BOGOR-Pemerintah sudah melarang para peternak unggas menggunakan antibiotic growth promoter (AGP). Hal tersebut menjadi perhatian Perhimpunan Unggas Nusantara (PPUN) dalam sarasehan di IICC Botani Square.

Ketua Panitia Sarasehan Peternak Unggas Nasional, Kadma Wijaya mengatakan, pencabutan AGP menjadi tantangan ditambah masuknya ayam impor. Selama ini, kata dia, peternak sudah dininabobokan dengan pemakaian AGP lantaran pertumbuhannya cepat, biaya murah hanya Rp50 per kilogram.

Dengan pencabutan ini, ada subtitusi empat jenis prebiotik enzim yang ditawarkan rata-rata nilainya Rp200–250 per kilogram. “Mencabut Rp50, menambah Rp250 berarti kami harus menambah biaya Rp200,” katanya.

Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Herry Dermawan mengaku siap menjalankan peraturan pemerintah terkait larangan penggunaan AGP sebagai imbuhan pakan ternak.

“Efektif per 1 Januari pemerintah tidak lagi mengizinkan penggunaan AGP guna mencegah kejadian resistansi atau kekebalan terhadap abtibiotik pada hewan yang dikhawatirkan dapat berimbas kepada manusia sebagai konsumen,” paparnya.(mer/c)