25 radar bogor

Subterminal Tidak Efektif

BUTUH PENATAAN: Angkutan umum ngetem di bahu Jalan Raya Ciawi menunggu calon penumpang.
BUTUH PENATAAN: Angkutan umum ngetem di bahu Jalan Raya Ciawi menunggu calon penumpang.

MEGAMENDUNG–Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor mem­bangun subterminal di Kecamatan Me­­gamendung, su­dah tercetus sejak beberapa tahun lalu. Meski begitu, terminal untuk mengakomodir angkutan kota (angkot) di wilayah Pasir Mun­cang itu dianggap takkan efektif.

Camat Megamendung Hadi­jana mengatakan, pem­ba­ngu­nan subterminal butuh kajian yang betul-betul matang. Ja­ngan sampai menjadi petaka baru di wilayah tersebut. ”Ren­cana itu memang sudah ber­tahun-tahun lalu. Namun, di­banding mem­buat dan mem­bangun subter­minal, mending diper­panjang saja trayeknya dari Ciawi,” bebernya kepada Radar Bogor, kemarin (29/1).

Usulan perpanjangan trayek tersebut, lanjut Hadijana, artinya menambah jalur dari angkutan eksisting saat ini. Angkutan yang berangkat dari Ciawi akan mengikuti jalur yang sudah ada. Kemudian diteruskan dari titik Pasir Muncang menuju Pasir Angin atau wilayah Desa Kuta.

”Setelah itu ya balik lagi ke Ciawi, jadi searah jarum jam. Menurut saya itu lebih efektif dan hemat ongkos. Karena banyak juga pelajar. Misal, rumahnya jauh dan harus naik ojek, kalau ada angkot mungkin bisa lebih hemat,” paparnya.

Keuntungan lainnya, jelas Hadijana, para pengusaha ang­­kutan juga akan lebih diun­tungkan. Pasalnya, jumlah tra­yek pasti akan bertambah, dan pendapatan yang dihasilkan bisa lebih. Ia menegaskan, pi­haknya tak menolak jika pem­bangunan subterminal dilakukan.

”Tapi setelah saya kaji lagi, lebih baik dilakukan perpan­jangan trayek. Terminal tetap di Ciawi, biar angkutan di lokasi Pasir Muncang juga tidak berhenti dan ngetem di bahu jalan,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Dishub Kabupaten Bogor berencana akan membangun subterminal di wilayah Keca­matan Megamendung pada 2019 mendatang. Pembangunan tersebut untuk mendukung transportasi di jalur alternatif angkot Pasir Muncang.

Kepala Bidang Moda Trans­portasi Dishub Kabupaten Bogor Dudi Rukmayadi men­jelaskan, usulan tersebut su­dah dimasukkan ke rancangan ker­ja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2019-2020. Namun, hingga kini lokasinya belum ditentukan.

”Karena jika bicara soal lokasi itu harus ada perencanaan. Kalau lokasinya ditentukan sekarang khawatir akan timbul persepsi lain,” beber Dudi.

Perencanaan tersebut, lanjut dia, kemudian akan digodok kembali sesuai dengan situasi lokasi yang ada. Dudi juga belum ingin mengutarakan soal syarat lokasi yang akan dijadikan subterminal di Megamendung.

”Itu yang tahu konsultan in­de­penden ahli transportasi yang bakal kami turunkan, ka­mi juga gak boleh ikut cam­pur. Untuk menentukan lokasi mana yang terbagus, lokasi mana yang layak teknis untuk subterminal,” sambung Dudi.(dka/c)