TERTAHAN: Pengguna jalan yang akan melintas di Jalan Raya Atma Asnawi Gunung Sindur tertahan karena warga memblokir jalan tersebut.
GUNUNGSINDUR– Suasana Jalan Raya Atma Asnawi, Kampung Cimanggir, Desa Gunung Sindur, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor terasa mencekam, kemarin (28/1). Sebanyak 459 warga dari empat desa memblokir jalan dan menahan setiap truk tambang yang melintas.
Pantauan Radar Bogor, warga datang dari empat desa yaitu Desa Gunung Sindur, Jampang, Pabuaran dan Desa Curug di Kecamatan Gunung Sindur. Warga menggunakan sepeda motor dan sebagian lagi berjalan kaki, tiba di lokasi sejak pukul 07.00 WIB. Mereka memberhentikan setiap truk tambang yang melintas. “Euren sia.
Cicing, tong ngaliwat sia. (Berhenti kamu. Diam, jangan lewat sini kamu),” ucap salah satu warga sembari menunjuk-nunjuk pengemudi truk tambang yang melintas.
Pemblokiran jalan ini bukan tanpa alasan. Warga kesal dengan kondisi jalan di Gunung Sindur yang sudah sangat tidak layak. Ditambah, banyaknya kecelakaan yang terjadi akibat pengemudi truk tambang. “Lihat sendiri.
Jalan seperti ini adanya. Sopir truk juga banyaknya anak-anak dan kernet, bukan sopir aslinya. Itu sering mengakibatkan banyak korban laka lantas di sini,” ujar tokoh masyarakat Gunung Sindur, Bahrudin saat ditemui Radar Bogor.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa pemblokiran jalan ini spontan. Tidak ada paksaan atau pengumpulan masa. “Semua terjadi begitu saja. Ini karena sudah lelah dengan keadaan seperti ini,” imbuhnya.
Mengantisipasi tindakan anarkis, polisi dan TNI langsung mendatangi lokasi untuk mengawal aksi warga. “Kami Polsek dan Koramil Gunung Sindur yang dipimpin Danramil Kapten Inf Saprudin melakukan pengamanan. Jangan sampai bentrok antara warga dan sopir truk,” ujar Kapolsek Gunung Sindur Kompol Hariyanto.
Hingga pukul 15.30 WIB kemarin, pemblokiran jalan masih terjadi. Tercatat, sebanyak 30 truk ditahan warga. Hal ini pun menimbulkan kemacetan hingga lima kilometer di jalan tersebut.(all/c)
