25 radar bogor

Pelajar Cewek Tenggak Miras Terjaring Patroli

RAZIA: Polisi memeriksa surat-surat plus barang bawaan pengendara.
RAZIA: Polisi memeriksa surat-surat plus barang bawaan pengendara.

CITEUREUP–Peredaran miras rawan memicu kemaksiatan. Tak mau kecolongan, Polsek Citeureup rutin melakukan patroli untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan kriminalitas.

Dini hari kemarin (28/1), Polsek Citeureup membubarkan remaja yang menenggak miras. Dua di antaranya remaja perempuan yang masih berstatus pelajar. Orang tua yang bersangkutan pun dipanggil ke kantor polisi karena anaknya berkeliaran hingga dini hari sambil menenggak miras.

”Mereka ada yang warga Citeureup ada juga warga luar,” kata Kapolsek Citeureup Kompol Darwan Hasan. Setelah dibina dan diarahkan, mereka pun dipulangkan.

Selain itu, polisi juga menyita beberapa kendaraan, senjata tajam dan miras oplosan jenis ciu. Kapolsek mengatakan, giat yang dilakukan pukul 02.00 WIB tersebut menyasar titik yang dianggap rawan keributan, pesta miras, maupun kumpulan remaja tanggung.

”Beberapa kami bubarkan setelah digeledah, sebagian lagi langsung kabur ketika melihat ada patroli skala besar dari Citeureup,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Ia melanjutkan, sebanyak tiga kendaraan diamankan karena tak dilengkapi surat-surat. Satu orang di antaranya melarikan diri sehingga kendaraannya diangkut ke Mapolsek Citeureup.

Untuk pembawa senjata tajam, satu orang juga sempat ditahan hingga akhirnya dipulangkan saat subuh. Sebab, yang bersangkutan mengaku akan berangkat kerja ke Pasar Citeureup sebagai tukang daging.

”Kami sudah cek, ternyata benar, pisau yang dibawanya digunakan untuk memotong daging di pasar, tapi sudah kami beri arahan sebelum dilepaskan,” tuturnya.

Giat yang dilakukan bersama Koramil, Satpol PP Kecamatan Citereup serta unsur masyarakat tersebut, sambung Darwan, bersepakat dan mendukung upaya polsek untuk menciptakan suasana yang tertib dan nyaman.

Sebab, masyarakat juga geram dengan adanya remaja tanggung yang berkumpul sambil menenggak miras yang sangat berpotensi menimbulkan gesekan dengan masyarakat lainnya. ”Karena itu, kami lakukan penindakan secara tegas namun tetap humanis,” pungkasnya.(rp2/c)