25 radar bogor

Janji Naikkan Insentif RT Rp500 Ribu per Bulan

BERBAGI: Bakal calon bupati dan wakil bupati Bogor Ade Yasin-Iwan Setiawan menggelar Silaturahmi Akbar di Lapangan Landeh, Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, kemarin (28/1).
BERBAGI: Bakal calon bupati dan wakil bupati Bogor Ade Yasin-Iwan Setiawan menggelar Silaturahmi Akbar di Lapangan Landeh, Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, kemarin (28/1).

LEUWISADENG-Bakal calon bupati Bogor Ade Yasin menjanjikan kenaikan insentif sebesar 360 persen bagi setiap RT/RW dan amil desa yang ada di Tegar Beriman. Jika sebelumnya para RT/RW hanya menerima dana insentif Rp150 ribu per bulan, nantinya nilai tersebut akan naik menjadi Rp500 ribu per bulan.

”Saya cukup prihatin dengan insentif RT/RW yang sangat kecil dan tidak sesuai dengan beratnya tugas juga tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka,” ujar Ade Yasin di sela-sela acara Silaturahmi Akbar di Lapangan Landeh, Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, kemarin (28/1).

Menurut Ade, ujung tombak pemerintahan ada di RT dan RW. Apalagi sudah sejak lama insentif bagi mereka tidak mengalami kenaikan. Sehingga sudah sepantasnya kenaikan insentif dilakukan. ”Tidak muluk-muluk, dari Rp150 ribu (insentif), sudah hitung naik menjadi Rp500 ribu per bulan. Jika dikali tiga bulan, insentif yang diterima Rp1,5 juta,” janjinya.

Posisinya yang merupakan wakil ketua DPRD Kabupaten Bogor, juga menjadi alasan kenapa dia paham betul bahwa kemampuan anggaran APBD Kabupaten Bogor mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Termasuk mening­katkan insenif aparatur peme­rintah, seperti RT/RW, kader posyandu, LPM dan tenaga pendidik. ”Menjadi bupati itu bukan mau menjadi pejabat tapi jadi pelayan masyara­kat,” bebernya.

Dia juga ingin meluruskan kembali jika masih ada warga yang ragu dengan pemimpin perempuan. Sebab, sudah banyak bukti bahwa pemimpin perempuan bisa sukses membawa suatu daerah menjadi lebih maju dibanding­kan daerah yang pemimpinnya laki-laki. ”Jadi jangan terpengaruh ketika bu­pati perempuan tidak boleh mimpin. Sudah banyak kepala daerah yang berhasil walaupun perempuan. Contohnya di Surabaya (Tri Rismaharini, red). Atau jika kata Ustaz Somad, kata siapa perempuan tidak boleh memimpin!” tegasnya.

Ade menambahkan, tujuan dirinya menjadi kepala daerah bukan ingin menjadi khalifah, tapi sebaliknya ingin melayani masyarakat. Lantas, apa yang ditawarkan pasangan Ade Yasin-Iwan Setiawan tersebut? Ade menjelaskan jika dirinya akan mengeluarkan program #BogorSehat. Di mana pelayanan kesehatan akan diting­katkan secara maksimal dan prima. ”Tidak ada lagi pasien yang ditolak,” cetusnya.

Selain itu, pelayanan dasar seperti penambahan fasilitas rumah sakit termasuk fasilitas rawat inap puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) juga akan diperbanyak.

Tak kalah penting juga adalah masalah pendidikan. Jika tidak maksimal, akan berpengaruh ke semua sektor. ”Intinya bagai­mana mengurangi pengang­guran dengan menuntaskan pen­didikan,” tegasnya.(ded/c)