CIBINONG–Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cibinong sudah melewati kapasitas. Pengamanan antarinstansi pun dilakukan demi keamanan. Tercatat, 2017 hingga 2018, sebanyak 1.483 narapidana menghuni lapas tersebut. Jumlah itu diperkirakan mengalami over kapasitas sebesar 30 persen dari yang ada.
Kepala Lapas Kelas IIA Cibinong Agung Gede Krisna mengatakan, kondisi ini bahkan terjadi di hampir semua lapas yang ada di Indonesia. Pihaknya sadar, jumlah yang cukup banyak ini tak berbanding dengan pertugas yang ada. ”Kami terus berupaya melakukan pengamanan. Untuk menguatkan itu, kami bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI,” jelasnya.
Dari segi pengamanan ekstra, mulai dari penyuluhan, briefing dengan anggota, baik personal maupun kelompok, hingga menyosialisasikan tata cara penggunaan teknologi di dalam lapas.
”Saat ini, penjaga pintu utama atau P2U lapas sudah dilengkapi scanner 4D. Ini berfungsi untuk memastikan barang bawaan dari setiap pengunjung yang masuk benar-benar aman,” katanya.
Selain itu, sambung Agung, pihaknya juga menggunakan CCTV yang langsung tersambung dengan monitor secara online. Tak hanya mengandalkan sistem teknologi, pihaknya rutin melakukan razia kepada para narapidana. ”Ini untuk memastikan tak ada alat komunikasi (handphone,red) yang digunakan tahanan,” tandasnya.(wil/c)
