25 radar bogor

Leganes Catat Sejarah di Santiago Bernabeu

CATAT SEJARAH : Pemain Leganes, melakukan selebrasi usai menaklukan Real Madrid di Santiago Bernabue.
CATAT SEJARAH : Pemain Leganes, melakukan selebrasi usai menaklukan Real Madrid di Santiago Bernabue.

SPANYOL–Kamis (25/1) pagi WIB, menjadi hari bersejarah dan diingat oleh fans serta para pemain CD Leganes. Bagaimana tidak, berstatus klub medioker atau klub kecil, mereka mampu mengacak-acak kandang Real Madrid, Stadion Santiago Bernabeu.

Bermain di bawah tatapan puluhan ribu penonton yang sebagian besar merupakan pendukung Madrid, Nabil El Zhar cs tak gentar. Tim asuhan Asier Garitano itu mampu meraih kemenangan dengan skor 2-1 lewat gol Eraso pada menit 31 dan Gabriel menit 55.

Kemenangan itu mengantarkan Leganes ke semifinal Copa del Rey 2017-2018. Secara agregat memang sama, yakni 2-2, tapi Leganes lebih agresif di kandang lawan. Pada leg pertama, Madrid hanya menang 1-0 di kandang Leganes.

Sejarah pun ditorehkan Leganes di pentas Copa del Rey dan dilakukan di Santiago Bernabeu. Mereka menjadi tim pertama yang mampu menyingkirkan Madrid di Santiago Bernabeu pada pentas Copa del Rey meski pada leg pertama kalah di kandang sendiri. Luar biasa!

Selain itu, Leganes juga membukukan kemenangan pertama atas Los Blancos–julukan Madrid. Dalam lima perjumpaan sebelumnya, Leganes selalu menelan kekalahan. Hebatnya, kemenangan pertama itu mereka bukukan di Santiago Bernabeu.

Leganes jelas bak bumi dan langit andai dibandingkan dengan Madrid. Meski telah berumur 90 tahun, Los Pepineros (Timun) –julukan Leganes– belum pernah meraih prestasi tertinggi. Bahkan, mereka baru dua musim ini merasakan tampil di kasta tertinggi La Liga, Divisi Primera.

Leganes mampu berkiprah di Divisi Primera pertama kali pada musim 2016-2017. Itu setelah mereka meraih tiket promosi dari Divisi Segunda 2015-2016. Pada musim pertama di Divisi Primera, Leganes nyaris kembali turun kasta. Mereka berada di urutan ke-17 klasemen akhir. Seperti diketahui, tiga tim terbawah di Divisi Primera harus turun ke Divisi Segunda musim berikutnya.

Berhasil bertahan di kasta tertinggi, Leganes berbenah. Sejumlah pemain anyar mereka datangkan dan sebagian besar dari Argentina. Di antaranya Mauro, Nereo Champagne, dan Ezeuiel Munoz yang sempat bermain untuk Palermo dan Genoa di Serie-A.

Hasilnya memang terlihat. Los Pepineros mampu berada di posisi 13 hingga jornada 20 dan masih menyisakan satu laga sisa, uniknya melawan Madrid. Leganes mengoleksi 25 angka sejauh ini. Pelatih Asier Garitano menegaskan timnya butuh 16 angka lagi untuk mengamankan posisi agar tak terseret ke jurang degradasi.

Leganes ternyata sempat menjadi persinggahan beberapa pemain hebat. Di antaranya Jose Antonio Chamot (Argentina) yang pernah memperkuat Lazio, Atletico Madrid, dan AC Milan. Kemudian Samuel Eto’o.(epr/JPC)