25 radar bogor

Jadi Lumbung Padi, Jonggol Fokus di Pertanian

SWASEMBADA: Camat Jonggol Beben Suhendar saat memimpin musrenbang, kemarin.
SWASEMBADA: Camat Jonggol Beben Suhendar saat memimpin musrenbang, kemarin.

JONGGOL–Menjadi salah satu lum­bung padi terbesar di Kabu­paten Bogor, Kecamatan Jonggol prioritaskan pening­katan produksi serta penunjang petani dalam bercocok tanam untuk 2019.

Melalui agen­da musren­bang tingkat keca­ma­tan, perbaikan dan penam­bahan irigasi serta pem­­berdayaan petani dalam me­ng­olah lahannya diusulkan.

”Karena sekarang harus untuk menopang infrastruktur dan sektor pertanian, itu yang saya pusatkan di 2019,” ujar Camat Jonggol Beben Suhendar kepada Radar Bogor usai menggelar musrenbang di aula kantor Kecamatan Jonggol, kemarin (24/1).

Beben mengatakan, tantangan petani Jonggol saat ini adalah belum optimalnya ketersediaan lahan dengan hasil produksinya. Dari lahan satu hektare, petani baru bisa memproduksi sekitar lima hingga enam ton beras. Padahal, di wilayah lain bisa men­­capai tujuh hingga delapan ton.

”Infrastruktur penunjang pertanian seperti irigasi dirasa masih sangat kurang. Meski setiap tahunnya ada satu atau dua usulan yang terealisasi, kebutuhan kita masih banyak,” ungkapnya.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya juga terus melakukan antisipasi alih fungsi lahan pertanian. Meski itu merupakan hak pemilik lahan, ingin dijual atau tetap bercocok tanam, peme­rintah juga harus me­mikirkan agar lahan pertanian tak semakin tergerus pem­bangunan.

Salah satunya de­ngan segera mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Pe­ngamanan Lahan Usulan Pertanian yang saat ini belum dimiliki Pemkab Bogor.

”Upaya lainnya, lahan yang ada dimaksimalkan dan ditingkatkan produksinya. Misal dari lima ton menjadi tujuh, bahkan sembilan ton per tahun,” tuturnya.

Dirinya juga telah meminta masing-masing desa untuk me­miliki embung atau danau buatan sebagai cadangan air ketika musim kemarau tiba. ”Termasuk juga kebutuhan lainnya seperti ketersediaan pupuk, pola tanam, memberdayakan dan mening­katkan kualitas penge­tahuan, sehingga petani Jonggol dapat berdaya saing dengan wilayah lainnya,” katanya.

Selain irigasi pertanian, sam­bungnya, Pemerintah Kecamatan Jong­gol juga berencana mere­vitalisasi alun-alun Jonggol yang saat ini mulai terlihat kumuh. Sehingga, masyarakat bisa menikmati wilayahnya tanpa perlu ke tempat lain di luar Jonggol.

”Kami ingin membuat alun-alun yang representatif, di dalam rangkuman usulan sudah kami masukkan termasuk pendidikan dan kesehatan,” imbuhnya.

Beben menyayangkan dalam musrenbang kali ini sembilan wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) II tidak bisa hadir. Namun, dirinya me­maklumi jika para anggota de­wan memiliki agenda yang bersamaan di lokasi lain.

Hanya, dirinya menegaskan bahwa apa yang telah diusul­kan di tingkat kecamatan, para anggota DPRD Dapil II bisa juga mendorong dan membantu. ”Saya harap ba­nyak usulan yang ter­akomodir dan direspons dengan baik,” pungkasnya.(rp2/c)