25 radar bogor

Tarik Wisatawan dengan Kesenian Lokal

INDAH: Salah seorang pengunjung menikmati pemandangan indah di lokasi wisata Panorama Pabangbon.

LEUWILIANG–Lima tempat wisata alam di lima desa Kecamatan Leuwiliang, diwajibkan menampilkan kesenian atau kebudayaan lokal kreativitas pengelola wisata untuk menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Hal itu disampaikan Camat Leuwiliang Chairuka Judhianto.

Meski banyak mencuri perhatian wisatawan lokal untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata di Kecamatan Leuwiliang, seperti Panorama Pabangbon, Wisata Cipas, Bukit Bintang dan lainnya, kata Chairuka, eksistensinya tidak akan bertahan lama jika pengelola menyajikan wisata alam yang itu-itu saja.

“Kan, kalau menyajikan wisata alam itu-itu saja, pe­ngun­jungnya juga tidak akan terus-terusan ke sana, apalagi wisatawan mancanegara. Kalau hanya pemandangan pegu­nungan, atau air terjun, mereka juga punya, seperti Niagara yang lebih indah,” bebernya kepada Radar Bogor.

Sehingga, di luar menyajikan wisata alam, ia mendorong semua pengelola tempat wisata di Leuwiliang memberikan kesan lain kepada wisatawan dengan memberikan suguhan kesenian atau kebudayaan lokal, misalnya tarian.

”Contoh di Bali. Para turis atau pendatang selalu dikalungi bunga saat datang, disambut, dengan tarian kecak atau jamuan lainnya. Tidak dibiarkan masuk begitu saja.

Ini kan memberikan kesan tersendiri, bangga, senang disambut. Nah, itu yang diharap­kan bisa menjadi jamuan awal saat wisa­tawan datang,” ungkap Chairuka.
Lanjutnya, kreativitas itu bisa berbentuk tarian atau ja­muan musik gamelan.

”Para tamu yang hadir tidak dibiarkan begitu saja, hanya membeli tiket masuk dan swafoto, tapi mereka diberi jamuan. Dari situ kan pasti ada pendapatan lagi yang masuk,” ujarnya. (ran/c)