25 radar bogor

Sisir Sampah di Sungai Cisadane

ANDIKA/RADAR BOGOR PEDULI LINGKUNGAN: Paguyuban Pemandu Rafting Cisadane (PPRC) Kecamatan Caringin saat menyusuri Sungai Cisadane, kemarin (23/1). Mereka melakukan aksi bersih-bersih sampah.

CARINGIN–Paguyuban Pemandu Rafting Cisadane (PPRC) Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ber­sih-bersih sampah di sepanjang aliran Sungai Cisadane, kemarin (23/1). Kegiatan yang diikuti sekitar 50 relawan pencinta lingkungan dari berbagai daerah seperti Bandung, Ta­ngerang, Bogor, dan Jakarta, ini mengambil tema Sadar Lingkungan dan Sadar Wisata.

”Kami dari 14 operator paguyuban yang ada di Caringin. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga lingkungan sungai dari kerusakan karena sampah dan kurangnya kesadaran masyarakat,” kata Imam, koordinator aksi.

Pengelola Rafting Alamanda itu menjelaskan, bersih-bersih sampah tersebut akan dilakukan berkala setiap Selasa. Tentunya, untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai, sehingga kualitas air bisa tetap terjaga dengan baik. Terlebih, keberadaan sungai sangat penting sebagai sumber kehidupan.

”Saat ini, bersih-bersih sampah di sungai mulai dari Muara Jaya. Setelah sampai di Rafting Alamanda kami istirahat dulu, dilanjutkan sampai DAM Ciherang Pondok. Kurang lebih jaraknya sekitar 10 kilometer,” jelasnya.

Selain membersihkan sungai dari tumpukan sampah, para operator paguyuban ini juga berencana akan memasang papan peringatan di beberapa titik. Papan tersebut berisi tentang larangan membuang sampah di sungai sesuai dengan peraturan yang ada. Tujuannya agar warga maupun masyarakat, khususnya yang ada di Keca­matan Caringin, memiliki kesa­daran tidak membuang sampah ke sungai.

Tak hanya itu, upaya yang dilakukan para relawan ini diharapkan bisa mengurangi kerusakan lingkungan sungai dan tidak mendatangkan bencana. Justru sebaliknya, keberadaan sungai akan membawa manfaat dan ke­se­jahteraan bagi warga di sekitarnya.

”Harapan kami, mudah-mudahan bisa menggairahkan lagi masyarakat akan pentingnya menjaga sungai sebagai sumber kehidupan. Kalau tidak dipelihara dengan baik, ekosistem akan rusak. Jika sudah begitu, akan berpengaruh kepada lingkungan sekitar,” tutupnya.(dka/c)